Sukses

Lobi-Lobi Menteri Retno soal Pemindahan Kedutaan AS ke Yerusalem

Menlu Retno Marsudi menegaskan, Indonesia mengecam keras pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) ke Yerusalem.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan, Indonesia mengecam keras pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) ke Yerusalem. Dia menilai sikap AS melanggar resolusi Dewan Kemananan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

"Langkah AS ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB serta mengancam proses perdamaian dan bahkan perdamaian itu sendiri," kata Retno dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, Jakarta, Kamis 31 Mei 2018.

Dia mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah melakukan serangkaian lobi pada beberapa negara untuk tidak mendukung pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Lobi juga dilakukan ke PBB untuk segera memberikan tindakan tegas pada AS.

"Selain pendekatan ke AS, lobi Indonesia juga dilakukan ke negara-negara lain dengan satu pesan agar mereka tidak mengikuti keputusan AS memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem," ujar Menteri Retno.

Lobi ke PBB terus dilakukan oleh Indonesia melalui acara debat terbuka hukum internasional. Retno mengaku sempat berbicara tentang Palestina.

"Lobi Indonesia diteruskan ke PBB antara lain pada minggu yang lalu saya menjadi pembicara di Open Debate on Upholding International Law di mana saya juga membicarakan masalah Palestina," kata Menteri Retno.

"Saya juga hadir di UN Forum on Palestine dan sempat bertemu dengan Hanan Asrawi dan kami merupakan satu-satunya Menlu yang hadir di UN Forum on Palestine," ia menjelaskan dia.

Menteri Retno juga telah melakukan lobi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menekan Pemerintah AS membatalkan pemindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. OKI, kata dia, sudah mengeluarkan pernyataan terkait hal itu.

Pertama, OKI menolak dan mengutuk keras keputusan AS. OKI menilai hal itu sebagai serangan pada hak dan hukum di Palestina.

"Beberapa inti statement OKI pada 14 Mei 2018, pertama menolak dan mengutuk keras keputusan AS karena dinilai sebagai serangan terhadap hak-hak bersejarah dan hak-hak hukum Palestina," ucap Retno.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Penggalangan Dana

Selain lobi, ucap Retno, pihaknya tengah menggalang dana untuk Palestina. Penggalangan dana itu dilakukan bekerja sama dengan organisasi kemanusiaan.

"Saat ini Kemenlu bersama organisasi kemanusiaan Indonesia sedang menggalang bantuan untuk Palestina, terutama untuk Gaza, dan pemerintah saat ini juga sedang meningkatkan bantuan untuk pengungsi Palestina," ucap Retno.

 

 

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com