Liputan6.com, Grobogan: Sejak kemarau panjang melanda, sumur-sumur warga di Grobogan, Jawa Tengah, mengering. Sejak saat itu warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih. Apa boleh buat, air kotor pun saat ini mulai diburu. Dan Waduk Sanggeh di Kecamatan Toroh menjadi tumpuan harapan warga sejumlah desa di sekitarnya untuk mendapat air.
Agar praktis, kebanyakan warga mencuci pakaian langsung di waduk ini. Meski air waduk dikotori sampah dan lumut, warga tak punya pilihan lain. Bagi sebagian warga, mendatangi waduk ini tidak mudah karena jauh. Namun, semua itu harus ditempuh agar mendapatkan air.
Yahmi adalah salah satunya. Ia harus berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer sambil membawa jeriken. Dengan susah payah, perempuan ini membawa air ke rumahnya untuk berbagai keperluan seperti mandi, cuci pakaian, dan minuman ternak. Sementara untuk keperluan memasak ia harus mencari air lebih jauh lagi.
Saat ini tidak banyak pilihan bagi warga untuk mendapatkan air selain memanfaatkan air waduk yang kotor. Bantuan air bersih dari pemerintah yang sangat mereka harapkan tak kunjung tiba. Sedangkan untuk membeli air bersih mereka tak mampu.(ADO)
Agar praktis, kebanyakan warga mencuci pakaian langsung di waduk ini. Meski air waduk dikotori sampah dan lumut, warga tak punya pilihan lain. Bagi sebagian warga, mendatangi waduk ini tidak mudah karena jauh. Namun, semua itu harus ditempuh agar mendapatkan air.
Yahmi adalah salah satunya. Ia harus berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer sambil membawa jeriken. Dengan susah payah, perempuan ini membawa air ke rumahnya untuk berbagai keperluan seperti mandi, cuci pakaian, dan minuman ternak. Sementara untuk keperluan memasak ia harus mencari air lebih jauh lagi.
Saat ini tidak banyak pilihan bagi warga untuk mendapatkan air selain memanfaatkan air waduk yang kotor. Bantuan air bersih dari pemerintah yang sangat mereka harapkan tak kunjung tiba. Sedangkan untuk membeli air bersih mereka tak mampu.(ADO)