Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku sudah mengantisipasi potensi gangguan mudik akibat Gunung Merapi meletus.
"Saya pengalaman meng-handle penumpang menuju Surabaya dua tahun lalu, kita gunakan bus yang kita siapkan," kata Budi Karya di Pelabuhan Merak Cilegon Banten, Sabtu 2 Juni 2018.
Baca Juga
Sehingga diharapkan, saat Gunung Merapi erupsi, masyarakat tidak berduyun-duyun ke bandara. Karena, Kemenhub akan menyiapkan banyak transportasi darat sebagai alternatif.
Advertisement
"Jumlahnya (dari) Jakarta paling tidak 50 bus. Bus mudik ini pulangnya kosong, tinggal kita koordinasikan, mereka mangkal di bandara, kita gunakan," terangnya.
Di Pelabuhan Merak sendiri, kendaraan pemudik akan di fokuskan melalui Dermaga VI. Jika sudah penuh, maka akan dialirkan melalui dermaga lainnya.
"Polri akan membantu untuk disalurkan ke gate lain. Kita ingin operasi (pemudik) itu jangan malam saja, tapi siang juga," ujar Budi Karya.
Gunung Merapi kembali kembali meletus pada Jumat 1 Juni 2018. Letusan pertama terja pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB dan kembali meletus pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB.
"Terjadi letusan pada 21.00 (WIB) dengan Amplitudo Maksimum 29 mm selama 56 detik dengan kolom letusan tegak 1000 meter, teramati dari pos PGM Babadan," tulis akun twitter Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat.
Saksikan video pilihan di bawah ini: