Sukses

Konsolidasi Politik Amien dan Prabowo di Tanah Suci

Amien Rais dan Prabowo bertemu Rizieq Shihab di Mekah. Konsolidasi digelar jelang pesta demokrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Selepas umrah, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tak bergegas kembali ke hotel. Ia tetap berada di Masjidil Haram Mekah kendati malam telah larut berganti hari menjadi Sabtu dinihari, 2 Juli 2018.

Di tempat mulia itu, Amien Rais melanjutkan ibadah dengan salat sunnah dan amalan lainnya.

Di tengah kekhusyukan ibadah, ia mendapat kabar bahwa Ketua Umum Partai Gerindra akan menuju Masjidil Haram untuk memulai thawaf. Kala itu jam menunjukkan pukul 2 waktu setempat.

Alhasil, Amien pun bertemu setelah Prabowo rampung menyelesaikan rangkaian ibadah umrah dan salat sunah dua rakaat setelah thawaf. Mereka lantas berdoa bersama, hingga keduanya akrab sambil menunggu salat subuh.

"Tidak disengaja dan tidak direncanakan. Seusai melaksanakan ibadah Thawaf, mereka terlihat saling sapa penuh persahabatan," ujar Ketua PA 212 Slamet Maarif saat dikonfirmasi Merdeka.com, Sabtu 2 Juni 2018.

Setelah Salat subuh usai ditunaikan, kedua tokoh beserta rombongan kembali ke hotel masing-masing. Mereka beristirahat untuk menjalankan kegiatan berikutnya di Arab Saudi.

Sekitar pukul 14.15 waktu Arab Saudi, Amien Rais dan Prabowo Subianto bertemu Pimpinan FPI Rizieq Shihab di kediamannya, Mekah. Suasana perjamuan berlangsung santai. Ketiganya berbincang penuh persahabatan.

"Pertemuan ini dalam rangka silaturrahmi mengunjungi saudara muslim. Bahkan Prabowo mengatakan ini sama dengan pengalaman dulu dia di Yordania," kata Slamet.

Dalam pertemuan itu Prabowo didampingi Waketum Gerindra Sugiono dan Prasetyo, serta Fuad Bawazier. Sedangkan Amien Rais ditemani anaknya yang juga Waketum PAN Hanafi Rais.

Setelah berbincang santai beberapa saat, ketiganya kemudian mengobrol terbatas. Sementara rombongan lainnya menunggu di bawah ruangan pertemuan.

"Selain silaturahmi dalam pertemuan tersebut juga membicarakan secara umum berbagai persoalan bangsa saat ini," tegas Slamet.

Pertemuan Amien Rais, Prabowo diakhiri dengan salat Ashar berjemaah yang diimami langsung Rizieq Shihab.

 

2 dari 3 halaman

Deklarasi Terbuka Koalisi

Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengungkapkan ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu. Di antaranya, Rizieq meminta kepada Gerindra dan PAN segera berkoalisi jelang Pilpres 2019.

"Lebih khusus Habib Rizieq Syihab mengharap dan meminta kepada Gerindra dan PAN untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk segera deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, PBB dalam waktu dekat, serta membuka pintu juga kepada partai lain terutama yang berbasis massa Islam," kata Slamet.

Rizieq juga berkomentar tentang rekomendasi capres yang dilakukan alumni 212. Selain nama Rizieq, ada nama Prabowo Subianto yang masuk rekomendasi.

"Berkenaan dengan rekomendasi Rakornas PA 212, Habib Rizieq Syihab mengatakan semua capres dan cawapres yang direkomendasikan semua bagus dan layak memimpin bangsa Indonesia," kata Slamet lagi.

Sementara itu, Wakil Sekjen PAN Saleh Partaonan Daulay menilai pertemuan tersebut adalah silaturrahim yang sangat baik. Dalam pertemuan itu, mereka juga membicarakan masalah kondisi dan situasi sosial politik keummatan di Tanah Air.

"Tentu sudah sepatutnya tokoh-tokoh nasional memikirkan hal-hal seperti itu," ujar Saleh saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Minggu (3/6/2018).

Saat ini, masalah sosial politik yang dihadapi Indonesia sangat menumpuk. Dia menilai sosok yang paling tepat membicarakan dan mencari solusinya adalah para tokoh itu. "Saya yakin, pertemuan dan silaturrahim itu sangat kontributif dan positif dalam mengurai berbagai masalah yang ada,” ujar dia.

Karena itu, tidak sepantasnya ada pihak yang berprasangka buruk kepada silaturrahim itu. Malah sebaliknya, pertemuan itu mestinya didukung. "Harapannya, pertemuan itu dapat menyelesaikan masalah yang ada," kata Saleh.

Terkait dengan imbauan Rizieq Shihab yang mendorong PAN berkoalisi dengan Gerindra, PKS, dan PBB, Saleh mengapresiasi permintaan tersebut. Menurut dia, koalisi itu sebetulnya mudah dilakukan mengingat antarparpol sudah memiliki kedekatan khusus.

"Yang sulit adalah memutuskan pasangan yang paling pas untuk menang. Sampai saat ini, pasangan yang pas itu belum diputuskan. Itu yang perlu ditunggu sehingga semua pihak lega dan bisa berlapang dada," terang Saleh.

Meski begitu, usulan Rizieq Shihab tersebut akan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menetapkan langkah PAN ke depan. Setiap usulan yang disampaikan kepada PAN tetap menjadi referensi dalam melangkah.

"Sebab bagi PAN, politik tidaklah untuk kepentingan sepihak, tetapi untuk kepentingan semua lapisan masyarakat," ujar Saleh.

 

3 dari 3 halaman

Kontestasi Aman

Konsolidasi politik di Tanah Suci itu menuai ragam tanggapan dari berbagai pihak. Mereka menilai langkah itu sebagai hal wajar dilakukan menjelang pesta demokrasi.

"Itu merupakan bagian dari komunikasi yang sebenarnya biasa saja dari kelompok-kelompok yang selama ini memposisikan diri di luar pemerintah. Yang paling penting bahwa kalau memang niatnya membangun Indonesia ke depan, mereka menghimpun kekuatan," kata Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy saat ditemui dalam acara buka bersama di rumah Chairul Tanjung, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Mei 2018.

Namun begitu, upaya membangunan konsolidasi di Tanah Suci tidak bisa menjamin kemenangan seseorang. Sebab, kata dia, banyak aktor Tanah Air yang gagal membina rumah tangga kendati telah melangsungkan pernikahan di Mekah.

"Jadi tidak menjamin setiap kegiatan yang dimulai dari kota suci tapi tidak diniatkan ibadah akan menuai keberhasilan," tukas Romi.

Romi berharap, pertemuan itu berdampak baik bagi Indonesia. Terutama saat pesta demokrasi tersebut digelar. "Kalau dimulai dari Mekah moga-moga besok kontestasinya aman, sejuk, damai dan menyenangkan," ujar dia.

Sementara itu Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menilai sulit menampik anggapan orang yang menyebut pertemuan itu tak membahas masalah politik. Ini lantaran elemen yang hadir merupakan tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam politik Indonesia.

"Ya pasti ada persepsi seperti itu, tapi ya namanya juga manusia-manusia politik, ya pasti politis," ujar Cak Imin dengan tertawa di Gedung GP Ansor, Jakarta Pusat, Sabtu 2 Juni 2018.

Dia pun menganggap pertemuan itu bukan suatu yang luar biasa. Sebab, kata dia, orang-orang tersebut telah melakukan komunikasi dari dulu. "Jadi bukan 'sesuatu' menurut saya. Biasa-biasa aja," singkat Cak Imin.

Baik Amien Rais maupun Prabowo Subianto tentu memiliki banyak kelebihan. Keduanya telah banyak merasakan asam garam dalam perpolitikan Tanah Air. Namun begitu, tak lupa keduanya juga dilapisi oleh kelemahan kala berbicara masalah Pilpres. Yaitu belum pernah menang.

"Kalau Habib Rizieq kemudian dimintakan pendapat, bukan orang yang tepat karena keahlian dan pengalamannya bukan itu," demikian tweet politikus Partai Demokrat Andi Arief, dalam @AndiArief.

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini: