Liputan6.com, Jakarta: Berdasarkan investigasi sementara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, adalah anggota jaringan teroris Cirebon, Jawa Barat.
"Investigasi sementara yang dilakukan, pelaku pembom bunuh diri ini adalah anggota dari jaringan teroris Cirebon dan kelompok itu melakukan aksi terorisme di Cirebon," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Ahad (25/9).
Presiden SBY pun menginstruksikan agar pengusutan lanjutan dilakukan secara intensif. Terutama, bertujuan untuk mengetahui dan membongkar habis jaringan pelaku rangkaian aksi di Cirebon dan Solo. "Termasuk dana yang dikeluarkan, termasuk pemimpin atau penggerak dari aksi terorisme itu," imbuh SBY.
Advertisement
Lebih jauh Presiden mengatakan, peristiwa di Solo ini adalah yang kedua kali di Indonesia pada tahun ini. Peristiwa sebelumnya terjadi enam bulan silam di masjid kompleks Markas Kepolisian Resor Kota Cirebon, Jawa Barat.
Sebelum menggelar konferensi pers, Presiden SBY sejak pukul 16.00 WIB terlebih dahulu mengadakan rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta. Selain Presiden SBY, rapat ini dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Kepala Badan Intelijen Negara Sutanto, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Komisaris Jenderal Pol. Imam Sudjarwo, Wakil Kepala Bareskrim Inspektur Jenderal Bekto Suprapto, Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksamana Muda Soleman B. Ponto [baca: Presiden Akan Berikan Keterangan Soal Bom Solo].
Rapat itu membahas dugaan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, Jawa Tengah, yang menewaskan satu orang. Wartawan SCTV di Istana Negara, Dedi Sunandar melaporkan sekitar pukul 18.00 WIB, Wakil Presiden Boediono bergabung dalam rapat ini. Informasi awal menyebutkan Presiden SBY akan memberikan keterangan pukul 17.00 WIB tadi.(ANS/RKA)