Liputan6.com, Jakarta - Pihak Polda Metro Jaya mengklaim, jumlah kejahatan di wilayah hukumnya menurun pada Operasi Ketupat Jaya 2018. Perbandingan ini terlihat pada Operasi Ketupat hari keempat, Minggu 10 Juni 2018, dibanding pada 2017.
"Perbandingan Guantibmas secara umum menurun hingga 69 persen. Tahun 2017 ada 36 kali (kejahatan), tahun 2018 ada 11 kali (kejahatan)," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf melalui keterangan tertulis, Selasa (12/6/2018).
Baca Juga
Sementara itu, jumlah kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas juga menurun hingga 82 persen. Pada 2017 ada 11 kali pelanggaran, tapi pada 2018 hanya 2 pelanggaran.
Advertisement
"Tahun 2017 itu tilang sebanyak 1.467, teguran 632. Sedang tahun 2018 tilang sebanyak 1.313, dan teguran 1.048. Berarti tilang turun hingga 10 persen dan teguran naik 66 persen," ujar Yusuf.
Sebelumnya, Operasi Ketupat 2018 resmi dimulai setelah apel gelar pasukan gabungan di Monas, Jakarta Pusat, Rabu 6 Juni 2018. Operasi Ketupat kali ini akan digelar selama 18 hari terhitung sejak 7 hingga 24 Juni 2018.
Operasi tersebut melibatkan 177 ribu aparat gabungan dari TNI, Polri, pemerintah daerah (pemda) di seluruh Indonesia demi kelancaran pelaksanaan Lebaran 2018.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, setidaknya ada empat target dalam Operasi Ketupat tahun ini. Pertama adalah mengamankan jalur arus mudik dan balik.
"Pengamanan arus mudik dan balik, selama ini sudah cukup banyak perbaikan khususnya infrastruktur dan dari hasil pengecekan relatif akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tinggal kami kerja keras untuk urai titik macet dan menekan angka kecelakaan," ujar Tito saat pimpin apel di Monas, Jakarta Pusat.
Â
Reporter: Ronald
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â