Sukses

Kedua Matanya Rusak, Penglihatan Novel Baswedan Berkabut

Mata kiri mengalami kerusakan cukup parah dibanding mata kanan. Dokter kemudian melakukan operasi mendahulukan mata kiri.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik KPK, Novel Baswedan menerangkan kondisi kedua matanya setelah setahun dua bulan yang lalu diserang dengan air keras oleh orang tak dikenal. Sejak penyerangan itu, Novel mendapat perawatan intensif di Singapura. Kondisi kedua matanya rusak dan yang terparah adalah mata kiri.

"Pengobatan mata kiri saya sudah selesai untuk menempatkan organ-organ buatan atau organ-organ artifisial di mata kiri saya. Mata kiri saya sama seperti mata kanan saya, dua-duanya rusak," jelas Novel di kediamannya, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (17/6/2018).

Mata kiri mengalami kerusakan cukup parah dibanding mata kanan. Dokter kemudian melakukan operasi mendahulukan mata kiri. Mata kiri Novel dipasangi jaringan yang diambil dari jaringan gusi sehingga warnanya menjadi merah jambu (pink).

"Mungkin ada salepnya jadi warnanya agak beda. Sekarang ini saya bisa melihat sedikit di mata kiri. Tentunya masih ditunggu dalam beberapa perawatan, beberapa kontrol karena syaraf di mata kiri saya masih lemah. Jadi belum bisa dipaksakan untuk melihat walaupun kemungkinan apabila digunakan kacamata yang khusus untuk membaca, mata kirilah yang diarahkan untuk membaca nantinya," terangnya.

Untuk mata kanan, Novel mengatakan korneanya ada luka akibat reaksi bahan kimia. Penglihatannya pun menjadi berkabut.

"Kornea saya yang di kanan tercarut atau luka carut. Yang akibat luka carut itu maka selaput kornea muncul bercak-bercak putih. Seperti sekarang ini saya melihat saudara-saudara semuanya nampak seperti berkabut padahal Jakarta tidak berkabut, bukan?" terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gunakan Hard Lense

Dia juga menggunakan hard lense di mata kanan. "Kalau saya tidak menggunakan hard lense maka penglihatan saya semakin buram, semakin tidak jelas," ujarnya.

Akibat luka di kornea mata kanan badannya bereaksi mengirimkan perbaikan dan kemudian muncul pembuluh darah di kornea mata kanannya. Seharusnya kemunculan pembuluh di kornea mata tak boleh terjadi.

"Jadi kornea itu adalah jaringan bening yang tidak boleh ada kotoran-kotoran yang menutupi. Tapi karena ada keadaan itu maka itu yang mengganggu untuk mata kanan saya. Dan dokter juga menyampaikan bahwa melakukan upaya-upaya memberikan obat-obat untuk menjaga agar stabil, setidak-tidaknya agar tidak sampai tidak melihat sama sekali," terangnya.

"Jadi mata kanan saya sekadar bisa melihat secara umum. Untuk mata kiri saya ini nanti yang diharapkan untuk bisa membaca dengan lebih jelas," tutupnya.

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.