Sukses

Antisipasi Kemacetan Puncak Arus Balik, Pintu Tol di Cikarut Akan Ditambah

Pelayanan yang terbaik untuk para pemudik akan diberikan agar arus balik lebaran berjalan lancar.

Liputan6.com, Jakarta - Puncak arus balik lebaran diprediksi akan terjadi pada 19 dan 20 Juni 2018. Untuk mengantisipasi kemacetan dan penumpukan kendaraan menuju Jakarta, pintu tol di Cikarut akan ditambah sehingga menjadi 30 pintu.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Gedung Humas Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (18/6/2018).

Argo mengatakan, pihaknya akan tetap memprioritaskan kenyamanan bagi para pemudik. Pelayanan yang terbaik untuk para pemudik akan diberikan agar arus balik lebaran berjalan lancar.

Polda Metro Jaya juga telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat dan disebutkan bahwa arus balik mulai berjalan.

"Jadi nanti jangan sampai di Jakarta ini ada suatu gangguan. Makanya kita lakukan beberapa kegiatan sehingga jangan sampai di Jakarta menumpuk. Kita memberikan pelayanan kelancaran sampai Jakarta," jelas dia.

Pintu tol akan ditambah jika mulai ada antrean sepanjang 1 sampai 5 kilometer dalam arus balik lebaran.

"Pintu tol di Cikarut, Cikarang Utama itu yang hanya 27 pintu-pintunya itu kita tambah lagi tiga. Kita tambah menjadi 30 sehingga nanti memudahkan untuk pengguna jalan menggunakan pintu tol itu," paparnya.

Di samping penambahan pintu tol, Argo menyebut berdasarkan hasil komunikasi dengan Jasa Marga, juga akan disediakan pengisian pulsa e-toll. Ada sekitar 25 alat yang disiapkan di pintu tol Cikarut.

"Kita bisa memudahkan masyarakat pengguna jalan tol yang kehabisan pulsa e-toll bisa mudah, bisa memanfaatkan," ujarnya.

 

2 dari 2 halaman

Pengalihan Arus

Selain itu, pihaknya juga mengantispasi antrean jangan sampai memanjang di atas 5 kilometer di jalan tol dengan kecepatan hanya 0,5 kilometer per jam. Dirlantas Polda Metro Jaya berkoordinasi intensif dengan Jabar dan Jateng. Jika kemacetan terlihat di atas 5 kilometer maka akan dilakukan pengalihan arus.

"Pengalihan arus kita lakukan di kilometer 37, nanti kita keluarkan ke jalur arteri. Jalur arteri pengguna jalan tol ini nanti kita keluarkan di kilometer 37 dan 35, nanti bisa ke arah Kalimalang kalau kita keluarkan di sana. Tapi untuk mobil pribadi dan kecil diarahkan keluar ke jalan arteri," terangnya.

Jika solusi itu belum mampu melancarkan arus, akan dilakukan contra flow di KM 35 sampai KM 21. Jika masih kurang akan ditambah lagi sampai KM 10 atau KM 0. Masyarakat yang akan masuk tol juga akan dibatasi. Pemudik yang akan masuk Jakarta akan diutamakan.

"Kalau contra flow belum bisa menyelesaikan, kita lakukan satu arah. Nanti dari KM 35 sampai Jakarta itu satu arah semua. Otomatis nanti semua pengguna jalan tol dalam kota ini tidak boleh masuk ke dalam tol. Kita memberi kesempatan kepada pemudik itu langsung lurus satu arah semua," jelas Argo.

Jika antrean masih di atas 5 kilometer, pihaknya akan meminta Jasa Marga membebaskan biaya tol. Dengan demikian kendaraan para pemudik bisa langsung melintas tanpa terhambat di pintu tol.

"Ini tadi beberapa yang dilakukan rapat dan saat ini tim dari Dirlantas dan Karo Ops dan sebagainya mengecek ke lapangan. Nanti akan komunikasi dari Jawa Barat di arah Cikopo sana. Akan mengkomunikasikan arus balik ini agar lancar dan aman," terang Argo.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan tayangan video menarik berikut ini: