Liputan6.com, Jakarta - Keluarga korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun berencana mencari sendiri anggota keluarganya yang hilang. Sementara itu, pemerintah mempersilakan kepolisian mengusut jika ada pelanggaran prosedur yang terjadi dalam penyelenggaraan angkutan kapal. Â
Seperti ditayangkan Fokus Indosiar, Jumat (22/6/2018), keluarga korban kapal KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatra Utara, terus berkumpul di Dermaga Simanindo. Â
Baca Juga
Mereka resah menunggu kabar kejelasan nasib keluarga yang masih belum ditemukan hingga hari keempat pencarian. Bahkan beberapa di antaranya merasa bingung dan kesal lantaran merasa tim penyelamat lambat bergerak. Â
Advertisement
Atas kecelakaan ini, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menyelidiki tidak adanya manifes penumpang dan peralatan keamanan di kapal. Budi Karya Sumadi juga mempersilahkan pihak kepolisian untuk memeriksa Dinas Perhubungan untuk mendapatkan keterangan. Â
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang datang ke Dermaga Tigaras menyatakan, kecelakaan dapat dianggap sebagai kelalaian nahkoda kapal dan kurangnya pengawasan. Â
"Polri dan KNKT akan lakukan klarifikasi terhadap permen yang ada yang dikaitkan dengan operasi yang ada," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Â
KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba pada 18 Juni lalu. Empat korban ditemukan tewas sementara 18 lainnya berhasil diselamatkan. Berdasarkan laporan yang diterima Basarnas, ada 192 orang dilaporkan hilang. (Karlina Sintia Dewi)