Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara. Terbaru, pasukan khusus TNI AL yaitu Detasemen Jalamangkara (Denjaka) sudah bergabung.
Kepala Kantor SAR Medan Budiawan mengatakan, selain Denjaka, TNI AL juga menurunkan tim elite lainnya seperti Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (Taifib).
Baca Juga
"TNI AL menurunkan 10 personel Denjaka, 12 personel Taifib 12, dan 10 personel Kopaska untuk membantu pencarian korban dan bangkai kapal," kata Budiawan, Jumat (22/6/2018).
Advertisement
Selain tim elite, TNI AL menurunkan alat canggih berupa scan sonar dan multibeam side scan sonar. Alat-alat canggih ini didatangkan langsung dari Disposal Mabes TNI Angkatan Laut pada Kamis, 21 Juni 2017.
"Kita maksimalkan alat ini dengan persiapan yang matang. Kita harapkan kapal-kapal yang ada di daerah penyisiran jangan berlayar dulu, agar alat bekerja efektif," papar Budiawan.
Perluas Wilayah Pencarian
Pada pencarian hari kelima, tim SAR gabungan memperluas wilayah pencarian korban KM Sinar Bangun, yaitu dari 10 kilometer hingga 20 kilometer ke arah timur laut.
Alat dan perahu juga dipastikan sudah cukup untuk petugas yang melakukan penyisiran dan penyelaman. Tidak hanya itu, titik koordinat pencarian juga sudah berubah dari sebelumnya.
Tim SAR gabungan sudah bergeser dengan menanyakan kepada nakhoda KMP Sumut II yang pada saat kejadian melihat dan menolong langsung.
"Nah, dia sudah memberikan koordinat kapal itu tenggelam," ungkap Budiawan.
Hingga hari kelima pencarian korban KM Sinar Bangun, tim SAR gabungan baru menemukan 21 korban. Dari jumlah itu, 18 selamat dan 3 meninggal dunia. Saat tenggelam, KM Sinar Bangun diperkirakan membawa 180-an penumpang dan puluhan sepeda motor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement