Sukses

BPBD Fasilitasi Pencarian KM Sinar Bangun, Basarnas Pakai Pukat Harimau

BPBD Sumut juga menurunkan 147 personelnya untuk operasi pencarian dan penyelamatan KM Sinar Bangun.

Liputan6.com, Medan - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBD) Sumatera Utara (Sumut) bersama 14 BPDB kabupaten/kota terus memfasilitasi operasi pencarian Kapal Motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba pada 18 Juni 2018.

Berdasarkan hasil investigasi Tim Basarnas, kapal motor nahas ini diperkirakan membawa 188 penumpang dan 164 di antaranya masih hilang. Selama proses pencarian, BPBD Sumut bekerja sama dengan BPBD kabupaten/kota terus mendukung dengan menyediakan logistik, seperti membantu penyediaan BBM untuk semua kapal dan helikopter yang ikut dalam operasi pencarian KM Sinar Bangun.

BPBD juga menyediakan dapur umum dan air bersih, peralatan-peralatan, 2 posko di Tigaras dan Simanindo, pelayanan informasi, santunan kepada keluarga korban dan menyediakan rekening khusus bagi masyarakat yang ingin berdonasi.

Kepala BPBD Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, kapasitas pihaknya sebagai pemerintah daerah provinsi, termasuk BPBD yang pertama membantu operasional seperti logistik, peralatan, dapur umum kemudian personel juga membantu bagian dari operasi.

"Pemerintah provinsi membantu pengadaan BBM untuk operasional semua kapal-kapal yang beroperasi. Personel kita setiap hari ikut menyisir pantai Danau Toba untuk melakukan pencarian dan dukungan-dukungan lainnya," kata Riadil, Selasa (26/6/2018).

BPBD Sumut juga menurunkan 147 personelnya untuk operasi pencarian dan penyelamatan KM Sinar Bangun. Personel mereka ikut menyisir bibir pantai Danau Toba bersama tim dari TNI, Polri dan Basarnas. Hingga kini, tim penyisir berhasil menemukan empat buah helm, enam live jacket, dua jenis sendal dan satu boneka beruang besar.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Pukat Harimau

Sementara itu, Tim gabungan Basarnas mengunakan pukat harimau pada hari kesembilan pencarian. Hal ini dilakukan usai jangkar yang digunakan untuk menyisir dasar perairan Tigaras-Simanindo tersangkut pada benda yang diduga kapal.

Pada pencarian hari kesembilan ini, cuaca di sekitar perairan Tigaras-Simanindo sangat mendukung sehingga tim Basarnas bisa bekerja dengan maksimal. Mereka menyisir titik yang diduga lokasi tenggelamnya KM Sinar Bangun dari pagi hingga sore.

Ketua Basarnas Marsekal Muda Muhammad Syaugi menyampaikan, pada hari ini pihaknya bekerja lebih rapi, karena cuaca juga mendukung, berbeda dengan kemarin yang membuat pihaknya susah untuk membentuk formasi.

"Kemudian jangkar kita tersangkut objek besar. Kita belum tahu apakah itu KM Sinar Bangun, tetapi dugaannya benda tersebut seperti papan," ungkapnya. Atas temuan itu, Basarnas meningkatkan pencarian dengan pukat harimau yang didatangkan dari Belawan dan Sibolga. Pukat ini bisa menyisir hingga kedalaman 1000 meter. Dengan menggunakan pukat harimau, harapannya benda-benda yang diduga bagian atau KM Sinar Bangun sendiri bisa ditemukan.

"Saya ingin meningkatkan dengan peralatan pukat harimau, kita sudah pinjam dari BPPP Sibolga dan Belawan. Sore atau malam ini datang, kita instal, pagi kita akan sapu ke area yang sudah kita tentukan. Dengan menggunakan jangkar ada yang nyangkut, harapannya dengan pukat akan lebih memberi petunjuk," ungkapnya.

Selama operasi pencarian dan penyelamatan KM Sinar Bangun, Basarnas mengizinkan bahkan mengajak keluarga korban untuk ikut. Ini dilakukan hingga hari kesembilan pencarian. Dengan begitu keluarga korban tahu apa yang dilakukan Basarnas dan timnya untuk mencari korban dan kapal KM Sinar Bangun.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di liputan6.com.