Liputan6.com, Simalungun - Ribuan orang menghadiri upacara adat dan doa bersama peletakan batu pertama pembangunan monumen Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara.
Monumen berbentuk kapal ini nantinya menjadi peringatan untuk lebih meningkatkan keamanan di Danau Toba.
Baca Juga
Seperti ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu (4/7/2018), acara dipimpin langsung oleh Bupati Simalungun JR Saragih. Sejumlah anggota keluarga korban berdoa sambil meletakkan bunga dan barang pribadi ke dalam lubang.
Advertisement
Nantinya monumen akan berbentuk KM Sinar Bangun berukuran 7x4 meter dan akan selesai dibangun dalam waktu 2 bulan. Sebelumnya, tabur bunga dilakukan anggota keluarga di titik tenggelamnya KM Sinar Bangun serta di Dermaga Tigaras.Â
Pemerintah Kabupaten Simalungun berjanji akan memberikan bantuan pendidikan bagi anak-anak yang orangtuanya menjadi korban hilang KM Sinar Bangun di Danau Toba.
"Anak-anak yang ditinggal korban ini saya harap tidak ada yang putus sekolah," ujar Bupati Simalungun JR Saragih.
Tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun terjadi 18 Juni 2018 lalu. 164 orang dinyatakan hilang di dasar Danau Toba, 21 selamat, sementara tiga orang meninggal. Operasi pencarian dihentikan setelah 14 hari meski telah menemukan titik tenggelam kapal yang berada di kedalaman 400 meter lebih. (Muhammad Gustirha Yunas)