Sukses

Ramalan Taufiq Kiemas yang Jadi Kenyataan

Putri mendiang Taufiq Kiemas, Puan Maharani, bercerita bagaimana ayahnya mampu menebak nasib seseorang.

Liputan6.com, Jakarta - Putri mendiang Taufiq Kiemas, Puan Maharani, bercerita bagaimana ayahnya mampu menebak nasib seseorang. Puan bercerita, sang ayah pernah meramalkan nasib Kapolri Jenderal tito Karnavian, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, dan dirinya.

Saat itu, kata Puan, ketika Taufiq Kiemas sedang sakit, dia bertemu dengan Tito Karnavian yang saat itu berpangkat Kapten. Saat itu pula, Taufiq mengatakan kepada Puan jika suatu saat Tito Karnavian akan menjadi Kapolri. Padahal dari seorang kapten menjadi jenderal membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Tadi Puan ada Kapten Tito Karnavian," tutur Puan menirukan ucapan Taufiq. "Terus Pa? Saya bilang gitu," kata Puan.

"Pasti nanti sewaktu-waktu jadi Kaporli. Benar enggak Pak Tito?" kata Puan yang membuat Tito tersenyum lebar dan mengangguk-anggukan saat acara mengenang lima tahun wafat Taufiq Kiemas, di Gedung Rajawali Nusantara Indonesia, Jakarta, Kamis 5 Juli 2018.

Puan pun meragukan pernyataan Taufiq Kiemas, sebab membutuhkan waktu lama bagi Tito yang saat itu berpangkat kapten menjadi jenderal.

"Waktu langsung Pak Tito jadi Kapolri, saya langsung ingat bapak saya pernah mengatakan bapak jadi Kapolri. Dan Pak Tito mengiyakan. Betul kan Pak," ungkap Puan.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Bukan Hanya Tito

Bukan hanya Tito, sosok Ahmad Basarah juga dianggap Puan sebagai pengganti sang ayah di MPR RI.

"Kemudian Pak Basarah waktu bapak saya Ketua MPR, sudah pernah disampaikan waktu itu Bas kamu meneruskan itu di sini untuk mengawal sosialisasi empat pilar, namun rezekinya panjang, sempat enggak jadi, tapi akhirnya jadi juga. Karena mungkin sudah disebutkan bapak saya," kata Puan.

Selain itu, dia yang kini menjadi Menko PMK, menteri koordinator termuda dan wanita pertama, menurutnya juga pernah diramalkan oleh ayahandanya.

"Jadi ini mungkin karena doa bapak saya, yang selalu mengatakan sewaktu-waktu kamu pasti akan menjadi pemimpin. Nggak tahu jadi apa. Waktu itu saya (bilang) nggak mau ah capek, tapi perjalanan waktu memang membuat saya, kalau bapak saya menyebutnya destiny (takdir atau nasib) sudah ada disitu. Hanya waktu kapan kamu ada disitu," ujar Puan.