Sukses

Pemerintah Telah Buka 8 Juta Lapangan Kerja Baru Selama 3 Tahun Terakhir

Menaker Hanif optimistis lampaui target buka 2 juta lapangan kerja per tahun.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri, optimis mampu melampaui target pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 2 juta tenaga kerja per tahun. Selama kurun tiga tahun terakhir (2015-2017), pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berhasil membuka 8.004.673 lapangan pekerjaan baru.

Dengan demikian, target pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk membuka sebanyak 10 juta lapangan kerja baru secara bertahap selama lima tahun bakal terpenuhi. Hal ini diungkapkan Hanif kepada wartawan usai mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR di Gedung Nusantara I Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (5/7/2018).

Raker tersebut membahas penyesuaian pagu indikatif Kemnaker tahun anggaran 2019.

"Pada tahun 2018 kita proyeksikan sekitar 2,8 juta lapangan kerja baru akan tercipta. Saat ini sudah ada 10 juta lebih tenaga kerja yang terserap. Artinya, ada sekitar dua juta lebih tenaga kerja terserap setiap tahunnya," ujar Hanif.

Ia menjelaskan, selama periode 2014 - 2017 di bawah Kabinet Kerja telah terserap 10.658.978 tenaga kerja. Pada 2014, pemerintahan berhasil menciptakan 2.654.305 tenaga kerja, kemudian 2015 melonjak menjadi 2.886.288 dan 2016 tercipta 2.448.916 tenaga kerja. Serapan tenaga kerja kembali meningkat menjadi 2.669.469 tenaga kerja pada tahun lalu.

"Kita optimis penciptaan lapangan kerja tiga tahun terakhir melampaui target yang dijanjikan pemerintahan Jokowi-JK saat kampanye," ucap Hanif.

Lanjutnya, jumlah angka pengangguran sejak tahun 2015 hingga saat ini juga terus mengalami penurunan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi serta investasi, sehingga membuka kesempatan kerja.

“Data pengangguran trend-nya terus menurun dari 5,5 menjadi 5,13 persen. Ini menunjukkan jika program pemerintah menuai keberhasilan. Kita akan terus melakukan percepatan pengurangan pengangguran dan membuka kesempatan kerja," kata Hanif.

 

 

(*)