Pasuruan - Warga dikejutkan oleh ledakan bom Bangil Pasuruan, Jawa Timur, pukul 11.30 WIB, Kamis (5/7/2018). Ledakan pertama cukup besar dan melukai anak laki-laki pemilik bom itu. Polisi menduga bom meledak karena dibuat mainan oleh anak tiga tahun tersebut.
"Hasil pengamatan polisi, ledakan pertama itu terjadi dengan sendiri. Sepertinya bom itu sempat dibuat mainan (dikira mainan), dan akhirnya meledak," ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin dalam keterangan resminya di Mapolres Pasuruan, Kamis malam.
Baca Juga
Berdasar hasil pengamatan polisi, bom Bangil Pasuruan meledak saat keluarga tersebut makan siang. Sebab, ada sejumlah perlengkapan makan seperti piring, sendok, gelas dan lain-lain berserakan.
Advertisement
Untungnya, bom panci yang meledak pertama itu berdaya ledak rendah. Meskipun suara yang dihasilkan cukup menggegerkan warga sekitar.
"Ledakan rendah meskipun suaranya kencang. Piring dan gelas di dekatnya tidak pecah. Hanya kaca jendela dan sebagian plafon runtuh. Itulah kenapa kami sebut bom ini berdaya ledak rendah," kata Machfud soal bom Bangil Pasuruan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Korban Masih Dirawat
Anak korban bom Bangil Pasuruan, Jawa Timur, masih mendapat perawatan intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim. Bocah tiga tahun itu terus menangis ketika terjaga.
Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin menuturkan korban menderita luka bakar pada bagian wajahnya. Kakinya juga robek.
"Tadi saya menjenguk, dia sudah bangun. Dia nangis karena kesakitan. Lukanya ada di wajahnya dan kakinya akibat ledakan yang sudah berhasil kita identifikasi. Bahwa ledakan itu yang tidak terlalu besar atau termasuk low explosive," kata Machfud, usai menjenguk korban, Jumat (6/7/2018).
Bersama Soekarwo Gubernur Jatim dan Mayjen TNI Arif Rahman Pangdam V/Brawijaya, Machfud mengunjungi korban ledakan bom Bangil Pasuruan yang dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara karena tiga rumah sakit tidak mampu menanganinya, Kamis (5/7/2018) malam.
Ikuti berita menarik lainnya di Suarasurabaya.
Advertisement