Liputan6.com, Jakarta Terduga teroris pemilik bom yang meledak di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur belum juga tertangkap. Namun, Polri meminta masyarakat tetap tenang dan tidak perlu risau.
"Masyarakat tidak perlu risau, kita menjamin keamanan, tim bekerja memburu pelaku," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
Iqbal menuturkan, pelaku bernama Anwardi alias Abdullah itu terdeteksi berafiliasi dengan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) basis Pasuruan.
Advertisement
Dia diketahui pernah terlibat kasus teror bom sepeda di Kalimalang pada 2010 lalu. Pelaku juga sempat menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan (LP) Cipinang selama lima tahun dalam kasus terorisme.
Selama di LP Cipinang, Anwardi diketahui kerap berkomunikasi dengan komunitas narapidana terorisme lainnya. Mereka bergaul dalam suatu pengajian.
Meski begitu, Polri memastikan pihaknya tengah bergerak menginvestigasi sel-sel lainnya. Polri juga menjamin keamanan masyarakat dari segala ancaman teror.
"Kami bergerak melakukan upaya investigasi lainnya. Kami juga memburu upaya paksa penangkapan pada terduga pelaku," ucap Iqbal.
Selain itu, masyarakat juga diminta kerja samanya dalam memburu terduga pelaku bom Pasuruan. Apabila menemukan orang dengan ciri-ciri seperti pelaku, masyarakat diminta segera melapor ke kepolisian terdekat.
"Imbauan apabila melihat ada seseorang yang mirip dengan terduga pelaku, terluka akibat serpihan ledakan yang meledak sendiri di rumah kontrakan, silakan koordinasikan ke kepolisian setempat," kata Iqbal.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tangkap Rekan Pelaku
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan, pihaknya telah menangkap rekan pemilik bom Pasuruan. Hanya saja Tito enggan membeberkan lebih detil dengan alasan penyelidikan.
Ledakan bom rakitan terjadi di sebuah kontrakan di Jalan Pepaya RT 01/01 Pogar, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur, Kamis 5 Juli 2018 sekitar pukul 11.30 WIB. Ledakan tersebut melukai anak Anwardi.
Sementara Anwardi melarikan diri sesaat setelah bom di kontrakan yang ia sewa itu meledak. Polisi kemudian mengamankan istri Anwardi. Sementara korban yang masih berusia 6 tahun dirawat di rumah sakit.
Advertisement