Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Demokrat Jansen Sitindaon berkomentar atas pernyataan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, soal dukungan terhadap Jokowi dua periode. Menurut dia, pandangan politik pribadi kader seharusnya disampaikan lebih dulu di dalam forum internal partai, bukan diumbar secara umum.
"Jadi kalau punya pandangan politik harusnya dia sampaikan di forum internal ini dulu. Bukan malah mengumumkan sikap politik dan dukungannya ke Publik mendahului putusan Majelis Tinggi," kata Jansen, Selasa (10/7/2018).
Baca Juga
Jansen menjelaskan, tidak ada yang salah dari sikap politik TGB. Bahkan menurut dia, banyak kader Demokrat yang memiliki pandangan sama dengan TGB.
Advertisement
"Jadi sekali lagi kami tekankan, yang salah dari TGB bukan karena dia mendukung Jokowi. Bukan itu. Karena di internal Demokrat kader yang ingin agar Partai mendukung Jokowi juga banyak kok,” jelas dia.
Jansen menuturkan, Demokrat adalah partai terbuka, berbeda pendapat bukan menjadi masalah. Hanya saja, lanjut dia, semua aspirasi pribadi tersebut hendaknya diutarakan lebih awal lewat internal partai ketimbang bersuara di publik.
"Demokrat ini terbuka kok ruang untuk berbeda pendapat, tapi kesalahan TGB lebih karena dia mengumumkan ke publik terkait sikap politiknya itu mendahului putusan resmi Majelis Tinggi dimana dia juga sebagai anggotanya,” kata dia.
Karenanya, Jansen menyayangkan saat obrolan pribadi TGB kepada Menko Maritim Luhut Binsar disebar ke media. Padahal, menurut Jansen, hal itu bersifat rahasia dan bukan untuk konsumsi publik.
"Bukannya curhat itu biasanya bersifat rahasia dan personal ya? si penerima curhat harusnya menjaga, bukan malah membongkarnya. Kalau istilah zaman now, ini namanya si penerima curhat tidak bisa menjaga rahasia. Kasihan yang curhat kan jadinya,” Jansen menyudahi.
Pengakuan TGB ke Luhut
Politikus senior Golkar Luhut Pandjaitan mengaku sempat bertemu dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi semalam, Senin (9/7/2018). Dia mengatakan sempat berbincang-bincang mengenai segala aspek, termasuk keadaannya.
Menurut Luhut, TGB sempat mempertanyakan dampak dukungannya kepada Joko Widodo atau Jokowi.
"Dia juga bilang, yang salah apa, bang? Saya hanya mendudukkan supaya kita jangan bangsa ini jadi berkelahi," ujar Luhut.
Kendati begitu, Luhut menilai perbedaan pendapat satu sama lain merupakan hal yang lumrah dalam berbangsa dan bernegara.
"Beda pendapat tidak ada masalah," jelasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement