Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Golkar Luhut Pandjaitan mengaku sempat bertemu dengan Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi, Senin malam, 9 Juli 2018. Namun, TGB menyebut, pertemuan itu bukan sebagai ajang curhat soal Partai Demokrat.
"Bukan curhat. Saya hanya sampaikan gini, bahwa rasanya yang sampaikan itu normatif. Dan saya mengungkapkan ajakan untuk wacana Pilpres yang sehat. Jadi menurut saya enggak salah apa yang disampaikan, bang. Saya panggil bang karena Beliau yang paling tua. Jadi bukan curhat sama sekali," ucap TGB di Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Dia membantah kalau dirinya dibawa oleh Luhut untuk mengeluarkan wacana sebagai alternatif cawapres Jokowi.
Advertisement
"Enggak ada bawa-bawaan. Beliau kan menteri senior kemaritiman, bagiannya pariwasata. Oleh karena itu, Beliau juga in charge untuk sampaikan beberapa bottle neck di Mandalika. Jadi itu inti kami bicarakan, sekaligus supaya Beliau terus mendukung Mandalika," ungkap TGB.
Sebelumnya, Luhut mengaku sempat berbincang-bincang mengenai segala aspek dengan TGB. "Tadi malam (keadaannya) baik-baik, Pak TGB. Kami bincang-bincang baik-baik saja," kata Luhut.
Â
Sosok TGB di Mata Luhut
Dia menyebut, sosok Gubernur NTB tersebut memiliki kepribadian yang baik. Bahkan, menurut Luhut, TGB sempat mempertanyakan dampak dukungannya kepada Joko Widodo atau Jokowi.
"Dia juga bilang, yang salah apa, bang? Saya hanya mendudukkan supaya kita jangan bangsa ini jadi berkelahi," ujarnya.
Kendati begitu, Luhut menilai perbedaan pendapat satu sama lain merupakan hal yang lumrah dalam berbangsa dan bernegara." Beda pendapat tidak ada masalah," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement