Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung menyebut Partai Golkar harus bekerja keras bila nantinya Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tidak dipilih sebagai calon wakil presiden Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019.
"Kalau itu pasti kita kerja keras, tidak ada lagi alasan," kata Akbar di Balai Kota Jakarta, Kamis (12/7/2018) malam.
Dia menyebut Partai Golkar dapat menaikkan perolehan suara hingga jumlah kursi anggota dewan di DPR. Sebab dia menilai perolehan suara Partai Golkar setiap pemilu terus mengalami penurunan.
Advertisement
"Waktu saya menang 128, setelah itu Pak JK 106, turun 22. Habis Pak JK turun lagi 91. Masa turun lagi? Iya tentu tekad kami ini momentum untuk menaikkan perolehan suara Partai Golkar dan menaikkan jumlah kursi melebihi tahun 2014, melebihi 2009, syukur-syukur bisa menjadi pemenang kembali," papar Akbar.
Kendati begitu, Akbar menyebut untuk cawapres di Pilpres 2019 sudah menjadi hak khusus Jokowi sebagai calon petahana mencari sosok yang tepat.
"Kalau dia misalnya mencari cawapres yang cocok, itu sudah haknya presiden mencari siapa wakilnya. Apalagi kalau didukung oleh parpol-parpol," jelas Akbar.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan partai politik pendukung hingga kini masih menggodok sejumlah nama cawapres yang layak mendampinginya di Pilpres 2019. Dari 10 nama yang beredar selama ini, sudah mengerucut menjadi lima cawapres.
"Sepuluh mengerucut ke lima," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 11 Juli 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini: