Liputan6.com, Jakarta: Gaya lukisan impresionis, aliran yang pernah berjayadi tangan pelukis Prancis Mone tahun 1850, adalah gaya melukis yang menonjolkan kesan pelukis terhadap situasi di sekelilingnya. Penyajian gambaran obyek dengan bentuk-betuk impresif mengajak penikmatnya untuk selalu kreatif menangkap makna lukisan. Suasana itu tampak pada pameran lukisan impresionis yang diselenggarakan di Jakarta, baru-baru ini,
Tidak seperti lukisan realis, menikmati lukisan impresionis membutuhkan lebih dari sekadar sekilas perhatian. Selain itu, aliran ini juga tidak menonjolkan bentuk-bentuk real. Hal itu membuat pelukisnya tidak selalu harus berhadapan dengan obyek yang menberinya inspirasi. Modal utama pelukis impresionis adalah impresi atau kesan terhadap obyek tertentu yang terekam dalam benak dan batinnya. Kesan itu yang kemudian sesegera mungkin dibuat dalam bentuk sketsa kasar.
Pembuatan sketsa yang tak hanya satu kali sebab biasanya dilengkapi dengan perencanaan warna. Lukisan impresionis memang membutuhkan pemilihan dan pencampuran warna khusus untuk dapat menyatakan kesan sang pelukis terhadap obyek dengan tepat. Warna merah, misalnya, digunakan untuk menyatakan kesan tentang adanya gairah kehidupan.
Sementara bagi penikmatnya, lukisan impresionis selalu menggelitik kreativitas berpikir dalam memaknakan kesan yang ingin disampaikan. Karena itu, untuk menikmati lukisan-lukisan seperti itu, dibutuhkan lebih dari sekali pengamatan.(HFS/Olivia Rosalia dan Dwi Nindyas)
Tidak seperti lukisan realis, menikmati lukisan impresionis membutuhkan lebih dari sekadar sekilas perhatian. Selain itu, aliran ini juga tidak menonjolkan bentuk-bentuk real. Hal itu membuat pelukisnya tidak selalu harus berhadapan dengan obyek yang menberinya inspirasi. Modal utama pelukis impresionis adalah impresi atau kesan terhadap obyek tertentu yang terekam dalam benak dan batinnya. Kesan itu yang kemudian sesegera mungkin dibuat dalam bentuk sketsa kasar.
Pembuatan sketsa yang tak hanya satu kali sebab biasanya dilengkapi dengan perencanaan warna. Lukisan impresionis memang membutuhkan pemilihan dan pencampuran warna khusus untuk dapat menyatakan kesan sang pelukis terhadap obyek dengan tepat. Warna merah, misalnya, digunakan untuk menyatakan kesan tentang adanya gairah kehidupan.
Sementara bagi penikmatnya, lukisan impresionis selalu menggelitik kreativitas berpikir dalam memaknakan kesan yang ingin disampaikan. Karena itu, untuk menikmati lukisan-lukisan seperti itu, dibutuhkan lebih dari sekali pengamatan.(HFS/Olivia Rosalia dan Dwi Nindyas)