Sukses

Tangis Haru Muhammad Zohri Saat Menginjakkan Kaki di Tanah Air

Sambutan yang luar biasa membuat Zohri tak kuasa menahan air mata. Dia pun menuju Hotel Century Senayan, Jakarta, satu mobil dengan Menpora Imam Nahrawi.

Liputan6.com, Jakarta Lalu Muhammad Zohri, juara dunia atletik U-20 Finlandia, baru saja menjejakkan kaki di tanah air Indonesia, dengan sambutan meriah di Terminal 3 Kedatangan Luar Negeri Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Provinsi Banten, Selasa (17/7) tengah malam.
 
Sambutan yang luar biasa membuat Zohri tak kuasa menahan air mata. Bahkan dia pun menuju Hotel Century Senayan Jakarta diajak satu mobil dengan Menpora Imam Nahrawi.
 
Setelah mengikuti serangkian acara penyambutan, termasuk melayani beberapa pertanyaan wartawan dengan konferensi pers. Zohri bersama pelatih langsung melangkahkan kakinya menuju mobil bersama Dubes Indonesia untuk Finlandia Wiwiek Setyawati Firman, pelatih, dan pengurus PASI. Disusul oleh Menpora yang langsung berpamitan dengan rekan-rekan media.
 
"Sudah ya cukup, saya mau mengantarkan Zohri sampai ke hotel. Dia adalah pahlawan bagi bangsa ini, oleh karenanya saya ingin mengantarnya hingga hotel. Insyaallah rencana hari ini akan diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Bogor sekitar pukul 14.00 WIB," kata Menpora. 
 
Raut bahagia memang terlihat dari wajah seorang Zohri ketika mendapat sambutan yang luar biasa. Bahkan ketika dia mendangar akan mendapatkan hadiah pembangunan rumah dari Presiden Jokowi, Zohri langsung meneteskan air mata.
 
"Saya tidak menyangka mendapat sambutan seperti ini. Untuk penghargaan pembangunan rumah, saya masih banyak kenangan dengan rumah itu, terutama ketika mengenang ibu dan bapak saya. Terima kasih kepada semuanya yang telah menyambut saya," katanya dengan meneteskan air mata.       
   
Sedikit melihat latar belakang Zohri, pria kelahiran 1 Juli 2000 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, anak ketiga dari pasangan Saeriah dan Lalu Ahmad. Ia kehilangan ibundanya sejak bangku Sekolah Dasar dan setahun yang lalu ayah tercintanya meninggal dunia. Saat ini ia hanya bersama dengan saudara-saudaranya: Baiq Fazilah, Lalu Ma'arif, dan Baiq Fujianti di kediaman sederhana di Lombok Utara. 
 
Tahun 2017 Zohri bergabung dengan pelatnas dan sejak saat itu ia sering mengikuti berbagai ajang perlombaan dan tampil sebagai kampiun yang pada puncaknya menjadi anak muda tercepat setelah mencatatkan waktu 10,18 detik pada nomor 100 M Kejuaraan Dunia Atletik Junior. Hebatnya lagi, dia mampu menyingkirkan favorit juara, peringkat kedua dan ketiga yang didapat pelari Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik. 
 
Berdasarkan catatan resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), dalam 32 tahun penyelenggaraan, ini sejarah baru Indonesia dalam event ini setelah tahun 1986 hanya mampu peringkat delapan babak penyisihan.
 
"Saya bangga bisa membuat sejarah di sini. Ini sangat luar biasa bagi saya, saya bersyukur kepada Allah," katanya sambil meneteskan air mata.
 
Zohri yang tiba di Indonesia memang mendapat sambutan yang luar biasa sebanding dengan prestasinya mengharumkan nama bangsa di pentas dunia. Rencananya, setelah menginap di Hotel Century, Zohri hari ini Rabu (18/7) siang akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
 
 
(*)