Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melakukan pendataan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, salah satunya di Jeddah, Arab Saudi. Upaya ini salah satunya untuk memberi identitas WNI yang bermasalah di sana.
Untuk itu, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakrulloh, pun turun langsung untuk berkoordinasi dengan staf dan pimpinan KJRI Jeddah.
"Upaya pendataan WNI dan pemberian identitas WNI di luar negeri terus kita lakukan. Dua hari ini kita di Jeddah melakukan briefing dengan seluruh staf dan pimpinam KJRI Jeddah dan melatih staf operator untuk KJRIÂ Jeddah dan KBRI Riyadh," ujar Zudan dalam siaran persnya, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Advertisement
Menurut dia, Ditjen Dukcapil juga melakukan sosialisasi ke tokoh-tokoh masyarakat di Jeddah dan sekitarnya. Dia bersyukur, upaya itu mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.
"Masyarakat di Arab Saudi antusias dengan program pemberian identitas dan program lapor diri dengan portal peduli WNI. Sampai dengan siang ini sudah terdata, 28 WNI lapor diri, Penerbitan 5 nomor induk tunggal (NIT), dan perekaman 25Â WNI," kata Zudan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kendala
Namun, ada juga sejumlah kendala yang dihadapi oleh tim Ditjen Dukcapil. Antara lain, adanya perbedaan data pada identitas diri dan paspor.
"Beberapa kendala yang dihadapi dalam pendataaan dan pemberian identitas adalah adanya WNI yang undocumented dan data paspor berbeda dengan data penduduk. Selain itu adanya anak-anak WNI yang lahir di Saudi dengan salah satu orangtuanya WNI," tutur Zudan.
Menurut dia, tim masih mencari solusi untuk masalah-masalah di tersebut.
Advertisement