Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengomentari pengangkatan tenaga ahli Kedeputian IV Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Ali Ngabalin sebagai Komisaris Angkasa Pura I. Menurutnya pengangkatan itu adalah hadiah bagi Ngabalin karena selalu memuji Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Iya mungkin ini hadiah, saya kira tepatlah istilah itu. Hadiah gitu ya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7).
Fadli mengatakan saat ini pemerintah sering memberikan jabatan pada orang yang tidak mahir di bidangnnya. Kebijakan seperti ini sangat tidak baik. Karena itu, dia berharap ada koreksi terkait kebiasaan itu.
Advertisement
"Hasilnya kayak begini BUMN kita amburadul. Karena BUMN kita orang-orangnya bukan orang profesional. Saya kira ini harus dikoreksi," ucap dia.
Diketahui, terdapat tiga nama baru menduduki posisi Komisaris di PT Angkasa Pura I. Ketiga nama baru yang menjabat komisaris di AP I, yaitu Djoko Sasono, Tri Budi Satriyo, dan Ali Mochtar Ngabalin.
Pengangkatan dan pemberhentian komisaris ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT Angkasa Pura I (Persero) Nomor SK-210MBU/07/2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-Anggota Dewan Komisaris serta Penetapan Komisaris Independen PT Angkasa Pura I (Persero) tanggal 19 Juli 2018.
"Kami yakin hadirnya para komisaris baru ini akan membawa kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan yang tengah melakukan percepatan pembangunan bandara baru dan infrastruktur pendukung pada tahun 2018 ini,” ujar Corporate Communication Senior Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Awaluddin.
Disiapkan Sejak Lama
Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin membenarkan dirinya ditunjuk sebagai salah satu anggota dewan Komisaris PT Angkasa Pura I.
"Ibu Menteri BUMN memberikan kepercayaan kepada saya, saya sampaikan apresiasi dan terima kasih," kata Ngabalin saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/7/2018).
Ali Ngabalin mengaku tidak ada pertemuan khusus dengan Menteri BUMN sebelum diangkat menjadi Komisaris AP I.
Menurut dia, proses penunjukannya sebagai Komisaris AP I sudah dilakukan sejak lama, sebelum menjabat di Kantor Staf Kepresidenan.
"Sebetulnya ini proses yang sudah lama. Sebelum di KSP, yang pasti tentu ada tim yang untuk dan atas nama ibu menteri, tentu mereka mempelajari, menyeleksi, sampai pada keputusannya seperti itu," ucap Ngabalin.
Reporter: Sania Mashabi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement