Sukses

Polri Ingin Bawa Pulang WNI Diduga ISIS yang Ditangkap di Malaysia

Polisi Malaysia menangkap tujuh orang yang diduga berafiliasi dengan ISIS. Tiga orang di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah berkoordinasi dengan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) terkait penangkapan tiga warga negara Indonesia yang diduga terkait dengan kelompok radikal ISIS.

"Sedang dikoordinasikan dengan aparat Diraja Malaysia, antara BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan PDRM," ujar Wakapolri Komjen Syafruddin di PTIK, Jakarta Selatan, Jumat (20/7/2018).

Koordinasi tersebut, kata Syafruddin, dilakukan untuk mendeportasi ketiga WNI diduga terkait ISIS, dari Malaysia. Polri akan melakukan penyelidikan terhadap ketiga WNI begitu tiba di Tanah Air nanti.

"Nanti kalau udah selesai bisa kita bawa pulang, nanti kita akan investigasi di sini," tutur dia.

Sebelumnya diberitakan, polisi Malaysia menangkap tujuh orang yang diduga berafiliasi dengan ISIS. Tiga orang di antaranya merupakan warga negara Indonesia.

WNI berusia 26 tahun ditangkap di Terengganu pada 12 Juli lalu. Dia disebut-sebut sebagai anggota ISIS asal Bandung, Jawa Barat sejak 2015.

Istrinya yang merupakan warga Malaysia juga termasuk anggota ISIS. Keduanya berencana membawa anak tiri mereka ke Suriah untuk berperang bersama ISIS.

2 dari 2 halaman

Salah Satu WNI Terlibat Ricuh Rutan Mako Brimob

Pria Indonesia lain ditangkap pada 14 Juli di Perak. Dia merupakan seorang buruh pabrik yang bergabung dengan ISIS dan disebut-sebut terlibat kasus kerusuhan Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Satu WNI lain merupakan seorang pegawai kontrak berusia 27 tahun. Dia ditangkap di Petaling Jaya, Selangor pada 12 Juli. Dia mengaku terkait dengan ISIS dan memiliki sekitar 100 video dan 90 foto yang menggambarkan kegiatan kelompok radikal tersebut di dalam ponselnya.

Dia juga mempromosikan grup di akun Facebooknya dengan mengunggah video dan foto-foto itu. Dia berencana pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: