Liputan6.com, Jakarta - Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera, didaftarkan sebagai calon legislatif 2019 oleh PDIP ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Politikus Partai Demokrat Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi pun mengimbau para pihak tidak asal menyatakan orang yang beda pandangan politik diragukan kadar keislamannya, terlebih Kapitra merupakan seorang muslim.
"Apa pun pandangan politik sekali lagi jangan ada pernyataan yang menganggap orang kadar imannya kurang, kadar Islamnya cacat, jangan menganggap bahwa pilihan politik inilah 'saya yang lebih Islami, yang lebih baik, yang lebih dicintai oleh Allah'. Enggak ada yang tahu kita," katanya di RM Taliwang, Tebet Selatan, Jumat (20/7/2018).
Dirinya juga tak terlalu mencampuri soal kecaman Persaudaraan Alumni (PA) 212 kepada Kapitra Ampera.
Advertisement
"Setahu saya (PA 212) enggak menghalangi ya (untuk masuk PDIP), cuma berkomentar dan mengecamkan, yaitu urusan antara PA 212 sama Pak Kapitra Ampera," ucapnya.
TGB meminta para pihak membersihkan ruang publik dari ujaran kebencian, termasuk dari hal-hal yang membuat antar sesama anak bangsa menjauh.
"Karena di dalam bangsa ahli sunnah para ulama bahwa begitu orang itu bersyahadat ya sudah dia muslim, dan bahkan kalau pun ada saudara kita yang nonmuslim pun dalam konteks kita Indonesia. Itu saudara kita semua sebangsa yang harus kita hormati," jelas TGB.
Â
Hadirkan Kesejukan
Jelang Pilpres 2019, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) ini meminta semua pihak menghadirkan kesejukan sesuai sabda Rasulullah yang dijalankan oleh para ulama.
"Berkolaborasi lah jangan terpecah belah. Hanya itu pesan Rasul, jadi siapa lagi yang lebih-lebih lagi kita pegang? Ketika kita menyuarakan Islam, berikan kabar gembira berikan kemudahan, bangun sinergi silaturahim," imbuh politikus Demokrat ini.
Â
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement