Sukses

Penumpang KRL Pakai Tiket Kertas, Kondisi Stasiun Cakung Normal

Di Stasiun Cakung, petugas membuka semua loket dan menambahkan sebuah meja untuk pembelian tiket kertas bagi penumpang KRL.

Liputan6.com, Jakarta - Sejak Sabtu 21 Juli, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) melakukan pembaruan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik. Dampaknya, penumpang KRL tak dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank.

PT KCI pun memberlakukan tiket kertas seharga Rp 3 ribu ke semua tujuan sebagai pengganti KMT maupun kartu uang elektronik. Namun, di sejumlah stasiun terjadi antrean panjang pembelian tiket kertas tersebut.

Pantauan Liputan6.com, Senin (23/7/2018) pukul 08.06 WIB, antrean panjang pembelian tiket kertas tak terjadi di Stasiun Cakung. Petugas membuka semua loket dan menambahkan sebuah meja untuk pembelian tiket kertas.

"Kondisinya normal-normal saja. Hanya banyak penumpang yang bertanya-tanya sampai kapan seperti ini," ujar salah satu petugas perobek tiket di pintu masuk stasiun.

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa sebelumnya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami seluruh pengguna KRL selama masa pembaharuan dan pemeliharaan sistem tiket elektronik.

"Permintaan maaf khususnya kami sampaikan kepada para pelanggan setia kami, pemilik Kartu Multi Trip (KMT) maupun kartu uang elektronik dari bank yang tetap perlu melakukan transaksi tiket pada loket sebelum menggunakan jasa KRL selama masa pemeliharaan berlangsung," ungkap Eva.

Sistem tiket elektronik KRL, kata dia, telah berjalan sejak Juli 2013 atau lima tahun yang lalu. Pembaharuan dan pemeliharaan sistem dalam skala keseluruhan yang berlangsung saat ini tidak dapat dihindari untuk menjaga keandalan sistem ini di masa yang akan datang.

Pembaharuan sistem dan pemeliharaan dilakukan sejak Sabtu 21 Juli 2018. "Sebagai bentuk mitigasi jika proses pembaharuan masih membutuhkan waktu maka untuk kelancaran mobilitas pengguna KRL pada Senin 23 Juli 2018 transaksi tiket KRL akan menggunakan tiket kertas yang diberlakukan di 79 stasiun KRL dimulai dari perjalanan kereta pertama hingga kereta terakhir," ujar Eva.

 

 

2 dari 2 halaman

Rp 3 Ribu Per Tiket

Ia mengungkapkan, tiket kertas dijual seharga Rp 3 ribu ke semua stasiun tujuan. Untuk mempercepat proses transaksi pengguna KRL dihimbau untuk menyiapkan uang tunai sesuai tarif tiket kertas.

"Prosedur pembeliannya, pengguna dapat mengantri di loket maupun pada petugas di luar loket yang melayani pembelian tiket kertas ini. Satu tiket kertas hanya dapat digunakan oleh satu orang pengguna untuk satu kali perjalanan KRL. Di stasiun awal, tiket kertas perlu diperlihatkan kepada petugas untuk ditandai bahwa tiket tersebut telah terpakai dan selanjutnya disimpan oleh pengguna jasa sebagai tanda bukti perjalanan," Eva memungkas.

Saksikan video pilihan di bawah ini