Sukses

Pasukan Elit Denjaka Lumpuhkan Sepuluh Teroris

Sebanyak sepuluh teroris berhasil dilumpuhkan pasukan elit Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Korps Marinir di Teluk Jakarta, Kamis (27/10) dini hari tadi. Para teroris tersebut sebelumnya membajak sebuah kapal kargo dan menyandera sepuluh anak buah kapal (ABK).

Liputan6.com, Jakarta: Sebanyak sepuluh teroris berhasil dilumpuhkan pasukan elit Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) Korps Marinir di Teluk Jakarta, Kamis (27/10) dini hari tadi. Para teroris tersebut sebelumnya membajak sebuah kapal kargo dan menyandera sepuluh anak buah kapal (ABK).

Para teroris itu meminta pihak Kepolisian melepaskan rekannya yang ditahan. Mereka mengancam, jika rekannya tidak segera dibebaskan maka seluruh sandera yang berada di kapal akan dibunuh satu persatu. Selain itu, teroris pun menaruh bom waktu di ruang mesin, hal ini digunakan dalam keadaam terdesak.

Dalam aksi penyelamatan yang dilakukan Denjaka selama kurang lebih tiga jam ini, akhirnya para teroris dapat dilumpuhkan. Tujuh tewas ditembak Denjaka dan tiga lainnya berhasil ditangkap hidup-hidup. Sementara sandera yang berjumlah sepuluh orang, sembilan selamat, dan satu tewas ditembak teroris. Dan bom yang disimpan teroris berhasil diamankan.

Aksi penyelamatan itu dilakukan sekitar 93 anggota Denjaka ini dan dibagi dalam lima bagian. Yaitu tim alfa, bravo, carli, delta, dan echo.

Kemudian, setelah semuanya clear, Denjaka menyerahkan semuanya ke pihak kepolisian, seperti penyerahan teroris, sandera, senjata, dan barang bukti lainnya lagi. Penyerahan itu tentunya untuk polisi menindaklanjuti kejadian tersebut.

Namun, penangkapan itu merupakan bagian aksi simulasi Denjaka bersama Polri untuk mengantisipasi adanya tidak terorisme di atas kapal.

"Bahwa dalam latihan ini, Satgas Denjaka melaksanakan penyerbuan kapal yang dikusai teroris. Untuk medekat, kita lakukan beberapa alternatif, seperti selam tempur lalu merapat kedinding dan melumpuhkan. Selesai melaksanakan penindakan, bom kita panggil tim echo. Kemudian tim delta mengevakuasi sandera dan tersangka. Tujuan latihan ini untuk sinergikan satuan TNI dengan Polri," ujar Komandan Satgas Penanggulangan Teror (Gultor) Denjaka, Kolonel Marinir Suhartono di atas Kapal, Teluk Jakarta, Kamis (27/10).

Sementara itu, dalam aksi simulasi tersebut pihak Kepolisian menerjunkan 200 personelnya dari Polda Metro Jaya, dibantu Mabes Polri. "Kepolisian 200 personel untuk mendukung menindak aksi teroris. Fungsinya, sebagai tim inafis, labfor, dan tim olah TKP dari Polres Tanjuk Priuk. Proses selanjutnya, melakukan olah TKP," tutur Kabag Ops Polres Jakarta Utara, Kompol Samsul Rizal.(MEL)