Sukses

Strategi Demokrat di Pemilu 2019: Tawaran Masuk Akal Tanpa Banyak Janji

Yang utama, kata SBY, bisa meyakinkan rakyat untuk mengajak ke perubahan dan masa depan bangsa yang lebih baik.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak membicarakan soal capres dan cawapres dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas. SBY menuturkan, pembicaraan dengan Zulhas lebih kepada visi misi dan situasi negara saat ini.

"Pertemuan untuk lebih menyamakan persepsi. Pemahaman tentang situasi negara kita tentang 4 tahun belakangan ini. Termasuk harapan rakyat. Dan juga kepemimpinan apa yang diharapkan untuk mengatasi berbagai persoalan. Itu titik berat yang kita bicarakan," kata SBY usai bertemu Zulhas di rumahnya di Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018) malam.

Lebih jauh dia mengungkapkan, jika nantinya ditakdirkan berjodoh dengan PAN dan terbentuk koalisi mengusung capres dan cawapres, pihaknya tidak akan banyak berjanji kepada rakyat.

"Betul-betul bisa meyakinkan rakyat. Dan kita tidak akan banyak berjanji dan yang ditawarkan masuk akal," ujar SBY.

Yang utama, sambung SBY, bisa meyakinkan rakyat untuk mengajak ke perubahan dan masa depan bangsa yang lebih baik.

"Saya pribadi optimistis kebijakan yang kami tawarkan akan sesuai dengan harapan mereka. Selain kami melihat hasil survey apa yang dimata rakyat sudah baik dan yang belum. Dan sesuai amanah, yang baik kita lanjutkan dan yang belum kita perbaiki," jelas SBY.

Zulkifli Hasan pun mengamini pernyataan SBY. Menurut dia, pembicaraan keduanya menitikberatkan kepada situasi terkini bangsa. Dan tidak ada pembicaraan soal siapa capres dan cawapres.

"Memang kami tidak bicara capres dan cawapres. Kami bahas situasi kekinian. Indonesia mau kita bawa kemana. Itulah yang dirumuskan bersama-sama," Zulhas memungkasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: