Liputan6.com, Jakarta Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade menegaskan pertemuan Ketua Umum Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), adalah untuk memperkuat koalisi oposisi. Menurutnya penjajakan dengan Demokrat berdasarkan konsultasi dengan PKS dan PAN.
"Pak Prabowo mengajak Demokrat untuk memperkuat koalisi bukan untuk meninggalkan koalisi PKS atau PAN. Itu dipahami betul PKS dan PAN sebagai mitra koalisi kami selama ini," ujarnya di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Baca Juga
Andre mengatakan Prabowo dengan elite PKS dan PAN rajin melakukan pertemuan meski tak terekspos media. Sebentar lagi, mereka bakal membahas bersama soal pertemuan dengan SBY.
Advertisement
Karena itu, dia yakin tak ada yang akan meninggalkan koalisi. Seperti PKS misalnya yang menginginkan Prabowo segera mengumumkan nama cawapres pekan ini.
"Jadi enggak usah khawatir, pasti ada komunikasi Pak Prabowo harus meng-update dengan teman-teman PKS maupun PAN hasil pertemuan dengan pak SBY," kata dia.
Andre menuturkan posisi cawapres saat ini sama sekali belum terisi. Hal itu baru akan dibahas bersama dengan pimpinan partai koalisi. Untuk, saat ini Gerindra membuka peluang kepada siapapun tokohnya, termasuk Agus Harimurti Yudhoyono yang selalu dijagokan Demokrat dalam pembicaraan koalisi.
Dia meyakini Demokrat sendiri akan bersama-sama Gerindra, PAN, dan PKS untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Andre menyebut koalisi ini berdasarkan satu pemahaman yang sama ingin perubahan.
Itu berkat sinyal yang ditunjukkan SBY dalam dua hari belakangan. SBY selain melakukan pertemuan dengan Prabowo, juga melakukan pertemuan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan kemarin.
"Kita dengar dua hari ini pernyataan pak SBY memberikan sinyal terang akan bergabung dengan pak Prabowo kita optimis empat partai ini akan solid bersama-sama mengantarkan pak Prabowo antara tanggal 4 atau mungkin nanti 10 Agustus," kata dia.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini: