Liputan6.com, Jakarta - Tiga hari terakhir, kualitas udara di Jakarta sangat buruk. Bahkan menurut data pemantau kualitas udara, AirVisual, Jakarta berada di peringkat pertama kota dengan polusi tertinggi.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, sudah mendapat laporan tersebut. Sebagai pencinta olahraga terbuka, Sandiaga merasa terdampak dengan buruknya kualitas udara di Jakarta.
Baca Juga
"Saya paling terdampak nih karena saya outdoor runner. Dan saya tadi pagi sepedaan dan lari juga. Memang kualitas udara kita di DKI disoroti oleh masyarakat internasional. Dan saya sendiri sudah hampir sembilan bulan bertugas, Alhamdulillah masih sehat ini. Tapi saya bilang saya bisa sakit banget nih karena udara ini tidak sehat," kata Sandi di kawasan Ancol, Kamis (26/7/2018).
Advertisement
Sandiaga mengatakan, Pemprov sudah melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi polusi di udara. Seperti memperluas kawasan ganjil-genap dan pengawasan di pabrik-pabrik.
"Bisa kita ketahui bahwa penyebab kualitas udara di DKI ini bisa menjadi tantangan adalah yang bergerak itu transportasi. Itu penyumbang almost 50 persen. Tapi yang penting juga adalah pabrik dan usaha-usaha di sekitar Jakarta," katanya.
Mendekati Asian Games, Sandi bahkan sempat berniat melapor pada Presiden Joko Widodo agar meliburkan seluruh instansi agar polusi berkurang. Namun Ketua Inasgoc, Erick Tohir, melarangnya.
"Kalau keadaannya begini apa tidak kita ngomong sama Presiden saja, kita liburin (cuti). Dia (Erick) bilang jangan bro," ucapnya.
Jelang hingga Asian Games berlangsung, Sandi mengimbau warga menggunakan transportasi publik agar target polusi udara berkurang.
"Saya jawab ke (Erick) tenang saja deh, nanti dua minggu sebelum ini. Alhamdulillah kualitas udaranya sudah membaik," katanya.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kepadatan lalu lintas, bisingnya klakson kendaraan, dan polusi udara, adalah makanan sehari-hari pria berusia 53 tahun itu. Delapan jam sehari, polisi itu mengatur lalu lintas di Kawasan Slipi, Jakarta Barat.