Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Arman Depari mengatakan, pihaknya telah lama memberikan peringatan ke sejumlah lapas di Indonesia yang diduga memiliki sel mewah. Juga lapas yang diduga terkait dengan peredaran narkoba.
"Kalau kita boleh berkomentar, sudah dari lama kita warning di lapas ini terjadi banyak penyimpangan. Bukan hanya adanya kamar atau sel-sel khusus yang istimewa tetapi juga di sana ada peredaran penyalahgunaan narkoba," kata Arman di kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (26/7/2018).
Baca Juga
Menurut dia, bukan hanya ada peredaran penyalahgunaan narkoba di sana. Tetapi juga adanya lapas yang dijadikan sebagai pabrik narkoba oleh para bandar kelas kakap atau internasional.
Advertisement
"Ini kan sebenarnya mengindikasikan kepada kita semua masyarakat dan pejabatnya bahwa di lapas itu terjadi banyak penyimpangan," ujar Arman.
BNN, lanjut dia, juga pernah menemukan sel mewah narapidana narkoba dengan fasilitas tak wajar, seperti tempat karaoke dan bermain billiard.
"Di dalam tahanan juga ada ruang sekretaris dari tahanan. Kemudian CCTV yang fungsinya mengawasi penjaga bukan mengawasi tahanan. Nah ini sebenarnya sudah indikator yang sangat kuat sekali untuk dilakukan pemeriksaan dan pembersihan," Arman menjelaskan.
"Namun ternyata mungkin itu diabaikan sehingga di tempat lain karena yang sekarang digerebek atau digeledah itu bukan tahanan narkotika, tapi saya kira kurang lebih itu sama," sambung dia.
Punya Sekretaris di Sel
Dia pun menegaskan, BNN memang telah menemukan adanya sel untuk para narapidana narkoba dengan fasilitas yang sangatlah mewah. Berbeda dengan narapidana lainnya.
"Bukan hanya bisa, memang sudah pernah, sudah pernah yang saya sampaikan tadi ada bandar yang punya kamar khusus dan memiliki sekretaris di dalam untuk mengurusi keperluan dan administrasinya. Dan saya kira saudara-saudara pernah sampaikan itu," kata Arman.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement