Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Monas, Simpang Susun Semanggi, salah satu dari sekian banyak peninggalan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat saat masih menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Belum lama ini, satu lagi hasil karya keduanya berhasil diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Setelah satu tahun direnovasi, kini tampilan Lapangan Banteng semakin mempesona.
Baca Juga
Seperti tempat publik hasil karya Ahok-Djarot lainnya, Lapangan Banteng nantinya akan menjadi salah satu destinasi favorit dan tempat rekreasi keluarga untuk melakukan kegiatan bersama.
Advertisement
Saat Anies mulai meresmikan, nama Ahok bergema di antara kerumunan warga. "Hidup Ahok". Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan, setiap warga dengan latar belakang dan pandangan apapun bisa ikut menikmati keindahan Lapangan Banteng yang akan menjadi salah satu ikon Ibu Kota.
Kabar lainnya yang tak kalah menyita perhatian pembaca Liputan6.com, perihal sosok cawapres Jokowi yang hingga kini belum juga diumumkan.
Peneliti Lembaga Lingkar Survey Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, kategori cawapres ideal Jokowi adalah dari kalangan tokoh agama.
Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Kamis, 26 Juli 2018:
1. Nama Ahok yang Dielukan Saat Anies Resmikan Taman Lapangan Banteng
Taman Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, kini semakin cantik. Penataan kembali lapangan bersejarah ini akhirnya selesai juga. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Taman Lapangan Banteng, Rabu (25 Juli 2018).
Direncanakan di era kepemimpinan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, peletakan batu pertama oleh Plt Gubernur Sumarsono dan prasasti ditandatangani oleh Gubernur Anies.
Lapangan Banteng kini tidak hanya terdiri dari taman, melainkan tempat pertunjukan seni budaya, lapangan olahraga, tempat bermain anak dan arena lari.
Â
Advertisement
2. Ini Sosok Cawapres Jokowi yang Dinilai Tepat untuk Atasi Isu Agama
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini belum mengumumkan calon wakil presiden (cawapres) yang ia pilih.Â
Melihat hasil survei tersebut, peneliti masalah sosial-politik Mawardin Sidik berpendapat, dari ketiga tokoh Islam tersebut, Din Syamsuddin memiliki nilai tawar berbeda.
Karenanya, mantan peneliti BNPT ini menilai, sosok Din bisa menjadi simbol pemersatu umat guna mencairkan ketegangan.
"Kalau lawan Jokowi sangat kental dengan warna ke-Islamannya, maka memasang Jokowi-Din Syamsuddin bisa menjadi penyeimbang," beber Mawardin.
Â
3. SBY Minta Ketum PPP dan Ali Ngabalin Hati-Hati dalam Bicara
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membantah pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang menyebut tawaran Demokrat mengajukan cawapres tidak ditindaklanjuti Joko Widodo atau Jokowi.
SBY mengungkapkan, Demokrat tidak pernah mengajukan kadernya sebagai cawapres Jokowi, begitu pun sebaliknya.
Tak hanya itu, SBY juga meminta juru bicara Istana, Ali Ngabalin berhati-hati dalam mengeluarkan statement.
Â
Â
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:Â
Advertisement