Sukses

Neno Warisman Melawan Penolakan di Batam, Prabowo Beri Pujian

Prabowo mengaku prihatin dengan penolakan dan intimidasi yang dialami Neno.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto buka suara soal penolakan yang dialami terhadap aktivis gerakan 2019 Ganti Presiden Neno Warisman di Bandara Hang Nadim, Batam. Prabowo memuji keberanian Neno.

Prabowo menganggap Neno Warisman sebagai sosok pemberani. Bahkan, Neno dinilai memiliki mental yang melebihi Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Emak-emak yang berani. Ini emak-emak tapi mentalnya lebih dari Kopassus keberaniannya. Mobilnya dibakar di depan rumahnya tidak membuat beliau surut," kata Prabowo di Rumah Juang, Jalan Wijaya I Nomor 81, Kebayoran, Jakarta, Minggu (29/7/2018).

Prabowo mengaku prihatin dengan penolakan dan intimidasi yang dialami Neno. Dia juga menyesalkan intimidasi terhadap Neno karena sikapnya menyuarakan perubahan dijamin oleh konstitusi.

"Seperti apa yang terjadi di Neno Warisman baru-baru ini. Ini memprihatinkan kita semua dan saya nyatakan saya kagum dengan sosok Neno," tegas dia.

Diketahui, Neno Warisman dijadwalkan menghadiri sebuah kegiatan tablig akbar dan deklarasi Gerakan 2019 Ganti Presiden di Batam pada Minggu (29/7).

Namun, sekelompok massa mengadang kedatangan Neno di Bandara Hang Nadim setiba Neno di bandara itu. Dalam aksinya, massa membentangkan spanduk-spanduk yang bertulis pesan-pesan penolakan kehadiran Neno.

 

2 dari 2 halaman

6 Jam Tertahan di Bandara

Akibat penolakan tersebut, Neno tertahan selama hampir 6 jam itu akhirnya bisa keluar dari Bandara Hang Nadim dan kemudian dibawa ke hotel untuk beristirahat.

Neno pun dalam video yang diunggah Neno mengaku sedih kehadirannya ditolak oleh warga.

"Saya sedih sekali, karena kan kita ini satu hal ya, objek vital itu enggak boleh ya ada massa berkumpul banyak. Kenapa mesti kayak gitu? Ya, saya sedih karena apa, kayak ada yang janggal gitu," kata Neno dalam video yang beredar.

"Kita menyuarakan aspirasi kita, dijaga oleh konstitusi kita, kenapa kita diperlakukan seperti ini," ujar dia lagi. 

Reporter: Renald Ghiffari