Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra, Demokrat, PKS dan PAN berkoalisi mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden dalam Pilpres 2019. Lalu siapa bakal cawapresnya?
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) merekomendasikan dua nama cawapres. Keduanya adalah Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustadz Abdul Somad.
Baca Juga
Namun Demokrat meminta jangan ada pihak yang menekan Prabowo untuk memilih cawapres tertentu. Prabowo dinilai paling tahu akan berdampingan dengan siapa.
Advertisement
Selain kedua nama yang diajukan GNPF Ulama, muncul dua nama untuk menjadi bakal cawapres Prabowo. Mereka adalah Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Seperti apa kans keempat nama yang muncul untuk mendampingi Prabowo dan siapa yang akan dipilih? Selengkapnya dalam Infografis di bawah ini:
SBY Jadi Mentor
Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana mengatakan, Prabowo meminta SBY sebagai mentornya untuk menghadapi Pilpres 2019.
"Bapak Prabowo sendiri memohon Pak SBY untuk menjadi mentornya," kata Putu di Jakarta, Selasa (31/7/2018).
Putu mengklaim Prabowo kerap memuji SBY sebagai panutannya. SBY dengan tangan terbuka bersedia membagikan pengalamannya saat memimpin Indonesia selama 10 tahun demi kebaikan bangsa dan negara.
Advertisement
Tak Ada Keraguan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut pernyataan Prabowo yang rela mundur dari pencapresan jika ada yang lebih baik itu menunjukkan sikap yang rendah hati. Namun dukungan untuk Prabowo sudah bulat.
"Kalau Pak Prabowo maju ini bagi kami sudah 100 persen. Pasti, jadi tidak ada keraguan sedikit pun. Saya kira itu juga sesuai dengan keinginan kami. Dan saya kira solid lah. Insyaallah Pak Prabowo akan mengalahkan Pak Jokowi
Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan pernyataan Prabowo itu bukan mengindikasikan mantan Danjen Kopassus tersebut tidak ingin maju di Pilpres 2019.
"Cuma menggambarkan. Kan sebetulnya bukan beliau yang mencapreskan. Bukan beliau meminta, tapi DPD memberikan mandat ke beliau untuk maju sebagai capres. Dan beliau sudah menerima itu," kata Habiburokhman.