Liputan6.com, Jakarta - Eks Pengacara Rizieq Shihab, Kapitra Ampera pertama kalinya menerima pembekalan sebagai calon legislatif PDI Perjuangan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Minggu (5/8/2018). Dia mengaku mendapat tugas khusus dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Pesan Bu Mega, dia welcome sama saya. Artinya bagaimana saya bisa juga menjadi jembatan, informasikan ke luar, apa yang sesungguhnya. Ibu Mega tidak pernah melarang melarang saya," kata Kapitra ditemui sela-sela pembekalan caleg DPR RI PDIP.
Bergabungnya Kapitra ke PDIP diwarnai drama. Ia sempat membantahnya meski tak tegas. Kapitra beralasan belum pernah bertemu Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Advertisement
Namun, saat PDIP mengumumkan nama bacalegnya, nama Kapitra sempat dipresentasikan. Belakangan Kapitra bertemu dengan pihak PDIP dan menyatakan bergabung ke PDIP.
Kapitra pernah menjadi salah satu motor gerakan 212 yang menuntut proses hukum pada Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.
Setelah masuk ke PDIP, Kapitra sadar citra partai itu sama sekali jauh dari PKI dan anti-Islam yang selama ini digaungkan. Menurutnya tudingan-tudingan semacam itu menyesatkan.
Ia mengaku menemukan praktik-praktik ke-Islaman di PDIP. Kapitra mengatakan seharusnya umat Islam tak menghina sesama muslim.
"Stigma yg berkembang itu antiislam, lalu lebih dekat dari PKI dan sebagainya, itu stigma yang amat menyesatkan," kata dia.
Kapitra mengaku, PDIP bukan partai yang jauh dari konteks ke-Islaman. Kapitra melihat sendiri saat pembekalan caleg dari Megawati, atribut Islam itu dipakai dalam pidato.
Â
Reporter: Ahda Bayhaqi
Saksikan video pilihan di bawah ini