Liputan6.com, Jakarta - Gempa 5,6 SR melanda kepulauan Mentawai pada pukul 15.56 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan informasi awal gempa ini berkekuatan 5,6 SR yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi 5,2 SR.
"Episenter terletak pada koordinat 2,39 LS dan 99,4 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 km arah barat daya Kota Tua Pejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, pada kedalaman 31 km," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (5/8/2018).
Baca Juga
Dia menambahkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini termasuk dalam klasifikasi gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona Megathrust yang merupakan zona subduksi lempeng yang landai dan dangkal di Samudera Hindia sebelah barat Sumatra.
Advertisement
"Konvergensi kedua lempeng tersebut membentuk zona subduksi yang menjadi salah satu kawasan sumber gempa yang sangat aktif di wilayah Sumatera," kata dia.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu oleh enyesaran naik (thrust fault). Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Tua Pejat dalam skala intensitas III-IV MMI, daerah Padang, Pariaman dan Siberut Selatan II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," jelas Daryono.
Hingga pukul 16.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan di Mentawai. "Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang," pinta Daryono.
Â
Saksikan tayangan video menarik berikut ini: