Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat gempa Lombok berkekuatan 7 SR sebanyak 91 orang.
"Ini data sementara, pendataan masih terus dilakukan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (6/8/2018).
Dari data tersebut, wilayah yang paling parah terdampak gempa adalah Lombok Utara. Tercatat ada 72 orang meninggal dunia di wilayah ini, sementara korban luka-luka 64 orang.
Advertisement
"Penyebab meninggal karena luka tertimpa bangunan," kata Sutopo.
Sementara itu, di Lombok Tengah 2 orang meninggal dunia, Lombok Barat 9 orang, Mataram 4 orang, dan di Bali 2 orang. Sementara korban luka tercatat sebanyak 209 orang.
"Masa tanggap darurat diberlakukan sampai dengan tanggal 11 Agustus 2018," kata Sutopo.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan duka yang mendalam atas terjadinya gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jokowi memastikan penanganan korban akibat gempa Lombok berjalan dengan baik.‎
"Kemarin terjadi gempa lagi di Lombok, utamanya di Lombok Utara jam 18.46 menit dan tidak hanya di Lombok saja, tapi di juga barat terasa di Bali, di Jawa bagian timur juga merasakan juga gempa. Saya atas nama pribadi dan masyarakat Indonesia ucapkan duka yang mendalam saudara kita di NTB yang meninggal dalam gempa sore kemarin," ujar dia di Pedepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Jokowi menyatakan, dirinya telah memerintahkan Menteri Koordinator Bidan Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto untuk berkoordinasi dengan seluruh jajaran guna menangani korban gempa Lombok.
"Tadi malam saya perintahkan pada Menko Polhukam untuk mengoordinasi seluruh jajaran terkait baik BNPB, Polri, TNI, Kemsos, lainnya agar penanganan masa gempa bisa dilakukan secepatnya baik korban evaluasi ditangani, termasuk logistik," kata dia.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini: