Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho mengaku, belum ada rincian pasti terhadap kerugian materi gempa berkekuatan 7 SR di Lombok. Namun secara kasar ditaksir angkanya bisa capai Rp 1 triliun.
"Begini, yang gempa pertama 6,4 SR tanggal 29 Juli 2018, itu data sementara Rp 414 miliar kerugiannya. Apalagi ditambah 7 SR, kerugian diperkirakan lebih besar di atas Rp 1 T, bila melihat dampaknya begini," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (6/8/2018).
Sutopo menjelaskan, BNPB memiliki metode cepat untuk menghitung kerugian. Metode ini mengacu pada lima sektor, yakni pemukiman, infrastruktur, ekonomi produtif, sosial budaya, dan lintas sektor.
Advertisement
"Dampaknya juga pasti dihitung untuk recovery. Jadi setelah kita hitung berapa kebutuhan kita untuk rehabilitasi dan rekonstruksi di lima sektor tadi," jelas Sutopo.
Diketahui, BNPB saat ini tengah berfokus pada penanggulangan bencana. Sutopo mengatakan, korban jiwa gempa Lombok yang saat ini berjumlah 91 orang masih diperkirakan terus meningkat. Hal ini dikarenakan belum seluruh reruntuhan bangunan bisa dievakuasi, lantaran terkendala alat seadanya.
"Alat berat masih minim, akses sulit menjangkau, kami dan tim SAR gabungan masih dengan cara manual," Sutopo menyudahi.
Saksikan video pilihan di bawah ini