Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta mencoret anggaran tiga rumah rusun pada Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) 2018. Tiga anggaran itu untuk pembangunan rusun di BKT Cakung, PIK Pulogadung, dan revitalisasi rusun di Karang Anyar.
Anggaran untuk pembangunan rumah susun di BKT, Cakung sekitar Rp361,4 miliar untuk empat tower dengan 1.020 unit. Sedangkan anggaran rusun PIK Pulogadung Rp118,2 miliar untuk pembangunan 2 tower dengan jumlah 510 unit. Sementara anggaran revitalisasi rusun Karang Anyar, Jakarta Pusat yang dicoret adalah sebesar Rp162,8 miliar.
Baca Juga
Pelaksana tugas Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat Melly Budiarti mengungkapkan, alasan pencoretan pembangunan rusun-rusun itu. Ia memprediksi, waktu pembangunan tidak cukup hingga akhir 2018.
Advertisement
Dengan pencoretan tadi, tidak ada pembangunan rusunawa tahun ini. Realisasinya akan dilakukan tahun depan.
"Nanti anggarannya dimasukkan ke perencanaan tahun depan. Nanti kita usulkan ke multiyears. Jadi di tahun depan ada lima kegiatan," ujarnya di Gedung DPRD DKI, Selasa (7/8/2018).
Meli mengatakan, pembangunan rusun baru dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2019-2020 dengan total unit yang akan dibangun sekitar 3.000 unit.
"Kita usulkan lagi 2019 -2020,ini lagi pembahasan ini untuk pembahasan SK multiyearsnya," ucapnya.
"Totalnya 2.998 unit 14 tower untuk 2019-2020," tambahnya.
Hingga saat ini, total penyerapan APBD 2018 dari Dinas Perumahan dan Pemukiman Rakyat baru mencapai 14,32 persen. Jumlah itu setara Rp454 miliar dari jumlah APBD Rp3,17 triliun.
Saksikan video pilihan di bawah ini