Emil Salim: Mudah Buat Pidato Memecah Belah, Tapi Sulit Mengajak Persatuan

Emil Salim dalam Renungan Pancasila — Ketua Dewan Pertimbangan Presiden periode 2010-2014, Emil Salim saat menyampaikan Renungan Pancasila di Teater Kecil TIM, Jakarta, Selasa (7/8). STA Memorial Lecture rutin diadakan sejak 2005 lalu. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom yang juga tokoh senior lingkungan hidup Indonesia, Emil Salim mengatakan, siapapun bisa membuat banyak orang berkobar. Terlebih untuk memecah belah bangsa.

Hal ini disampaikannya dalam acara renungan Pancasila pada acara Sutan Takdir Alisjahbana memorial lecture yang diadakan oleh Akademi Jakarta.

"Kita ini berbeda suku, berbeda agama, berbeda budaya, berbeda status ekonomi, sehingga faktor disintegratif bangsa lebih besar daripada faktor integratif. Sangat mudah membakar hati rakyat dengan pidato berapi-api, dengan mengkobar-kobarkan semangat memecah bangsa ini," ucap Emil Salim di teater kecil, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Dia menuturkan, sangat tak gampang membawa bangsa ini mencari titik persatuan tersebut.

"Sangat sulit membawa bangsa yang sudah memiliki keanekaragaman ragaman tadi mencari titik temu persatuan," ungkap Emil Salim.

2 dari 2 halaman

Merajut Persatuan

Karenanya, harus mulai merajut dan membina bangsa ini agar persatuan Indonesia tercapai.

"Kalau membikin pidato semangat, tapi sulit membikin pidato agar setiap orang mau bersatu. Karena itu proses pembinaan bangsa, persatuan Indonesia menjadi sangat penting," pungkas Emil Salim.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Desa Balun, Lamongan, Jawa Timur dijuluki Desa Pancasila karena kerukunan penduduk dan keragaman agamanya.