Sukses

Pengungsi di Perbukitan Lombok Utara Belum Tersentuh Bantuan

Tiga hari setelah gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok, belum semua pengungsi tersentuh bantuan.

Liputan6.com, Lombok Utara - Tiga hari setelah gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok, belum semua pengungsi tersentuh bantuan. Para pengungsi yang berada di area perbuktian Lombok Utara belum mendapat bantuan.

"Selama kami di sini (tenda pengungsian), belum ada datang bantuan," kata Johari, korban gempa yang berlindung di tenda di area perbuktian Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, Rabu.

Setelah gempa, Johari bersama anak dan istrinya mengungsi bersama puluhan warga Dusun Gitak Demung mengungsi ke area perbukitan itu.

Keluarga Johari dan warga Dusun Gitak Demung berkeras bertahan di tempat mereka mengungsi tanpa listrik dan air bersih, enggan pindah ke posko terpadu yang punya persediaan logistik memadai. Mereka bertahan mengandalkan barang-barang dan bahan pokok yang berhasil mereka selamatkan dari reruntuhan rumah.

"Beras dan apa saja yang masih bisa dimanfaatkan, kami tarik semua. Kadang juga urunan uang dan turun belanja. Itu pun harus ke Kota Mataram karena di sini semuanya lumpuh total," ujar Johari.

Dia dan warga dusun lainnya di Lombok Utara mengharapkan bantuan terpal untuk berlindung dan makanan.

"Kalau air kami masih bisa ambil dari sumber mata air yang ada di atas, lima kilometer jauhnya. Yang sangat kami butuhkan sekarang terpal, dan makanan," kata Johari.

Khairil, tokoh pemuda di Desa Genggelang, mengatakan warga mungkin hanya punya persediaan hingga akhir pekan ini.

"Mungkin sama dengan teman-teman di tenda lainnya, kalau malam itu dingin sekali, berembun, anginnya juga kencang. Memang yang kami butuhkan sekarang itu tenda dan makanan," ucap Khairil.

Mamiq Sa'id (60), warga Dusun Gitak Demung yang masih aktif mengajar di Madrasah Ryadlul Jannah Nahdlatul Wathan di Dusun Penjor di Desa Genggelang, memilih bertahan mengungsi di bukit karena merasa lebih aman.

"Lebih baik ikut kumpul sama yang lain, lebih aman, kalau di bawah takut juga nanti ada tsunami," kata Mamiq, yang mengaku belum dapat menentukan sampai kapan dia dan keluarhanya akan tinggal di tenda pengungsian gempa Lombok.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Terisolasi

BNPB, dalam siaran persnya Selasa 7 Agustus 2018, menyatakan 21 desa masih terisolasi dan butuh bantuan. Bantuan yang dibutuhkan antara lain makanan, terpal, selimut, air besih, penerangan, obat-obatan, tenaga medis, dan tempat mandi cuci kakus (MCK).

Salah satu kendala dalam penyaluran bantuan karena adanya lima jembatan yang rusak akibat gempa Lombok.