Liputan6.com, Jakarta - Gempa yang terus menerus mengguncang Lombok akhir-akhir ini mengakibatkan terjadinya sejumlah perubahan terhadap alam di Pulau Seribu masjid itu.Gempa Lombok dengan kekuatan 7 Skala Ritcher yang terjadi pada Minggu, 5 Agustus lalu, menyebabkan liquifaksi (luquefaction) yaitu tanah yang kaku berubah menjadi gembur dan muncul lumpur.
"Terjadi di Desa Selengen Kecamatan Kayangan Lombok Utara," demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitternya, Jumat (10/8/2018).
Baca Juga
Sutopo menjelaskan, liquifaksi banyak menyebabkan bangunan roboh karena bangunan berdiri di atas tanah gembur dan pondasi patah.
Advertisement
Liquifaksi (luquefaction) yaitu tanah yang kaku berubah menjadi gembur dan muncul lumpur akibat tekanan gempa 7 SR terjadi di Desa Selengen Kecamatan Kayangan Lombok Utara. Liquifaksi banyak menyebabkan bangunan roboh karena bangunan berdiri diatas tanah gembur dan pondasi patah. pic.twitter.com/Wfu1NhSkJW
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) August 9, 2018
Guncangan gempa yang terus menerus di Lombok juga memicu terjadinya tanah longsor.
Longsor terjadi di Dusun Dompu Indah, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Longsor di Lombok Utara ini diduga menimbun 4 orang, setelah petugas mendapat informasi dari seorang istri yang menyatakan suami, anak dan tetangganya hilang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: