Sukses

Gempa 6,2 SR Guncang Lombok, 11 Orang Meninggal Dunia

Gempa susulan pada 6,2 SR, juga menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap jumlah pengungsi di Kota Mataram hingga lebih dari 50 persen.

Liputan6.com, Lombok - Lima orang tercatat meninggal dunia akibat gempa bumi susulan dengan kekuatan 6,2 SR yang mengguncang sisi utara Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis siang, 9 Agustus kemarin.

"Dengan demikian, total korban gempa bumi di Kota Mataram tercatat sebanyak 11 orang," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram H Effendi Eko Saswito di Mataram, Jumat (10/9/2018).

Berdasarkan data dari posko penanganan bencana Pemkot Mataram, lima orang itu adalah Erna Wati (47), warga Kelurahan Lingkungan Karang Baru yang meninggal karena tertimpa bangunan kanopi.

Selanjutnya Hj Maemunah (70) dan Ni Luh Renpi dari Kelurahan Lingkungan Dasan Sari. Keduanya meninggal karena serangan jantung.

"Hj Maemunah dan Ni Luh Renpi ini mengalami syok karena gempa susulan 6,2 SR," ujar Eko.

Sementara dua korban lainnya, yakni Ainsa (70) dari Lingkungan Pengempel dan Zulhadi (35). Keduanya tewas akibat tertimpa tembok.

Para korban akan diberikan santunan bela sungkawa, seperti halnya para korban gempa bumi 7,0 SR, pada Minggu, 5 Agustus 2018.

2 dari 2 halaman

Jumlah Pengungsi Meningkat 50 Persen

Eko juga mengungkapkan, gempa susulan pada 6,2 SR, juga menyebabkan terjadinya peningkatan terhadap jumlah pengungsi di Kota Mataram hingga lebih dari 50 persen. Dari 39 ribu orang lebih, menjadi 66.674 jiwa.

Sebagian warga yang memilih untuk pergi mengungsi disebabkan karena rumahnya rusak parah.

Namun, para pengungsi yang ada di Kota Mataram bukan pengungsi permanen, seperti para korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara yang rumahnya runtuh total.

"Kalau pengungsi di Mataram hanya untuk penyelamatan sementara, sehingga jumlah pengungsi di malam hari meningkat signifikan," katanya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: