Dubes Korsel Salurkan Donasi Rp 7,2 Miliar untuk Gempa Lombok

Anak-anak Korban Gempa Lombok — Petugas medis militer mengobati seorang anak laki-laki yang mengalami cedera akibat gempa Lombok di rumah sakit darurat di Kayangan, Rabu (8/8). BPBD Lombok Utara mencatat data sementara jumlah korban jiwa mencapai 347 orang. (AP/Fauzy Chaniago)

Liputan6.com, Lombok - Guna pemulihan Lombok pascagempa bumi berkekuatan 7 skala Richter (SR), Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia, Kim Chang-beom, menyalurkan donasi sebesar US #500 ribu atau setara dengan Rp 7,2 miliar.

"Saya mewakili Pemerintah Korea ingin menyampaikan bantuan dana darurat sebesar US #500 ribu kepada Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membantu rehabilitasi di daerah yang terkena gempa," ujar Kim di Markas Pusat PMI Jakarta.

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis kepada pelaksana harian Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ginanjar Kartasasmita.

Atas nama rakyat Korea, Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom juga mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban beserta keluarga mereka. Pemerintah Korea juga siap membantu Indonesia dalam membangun kembali wilayah-wilayah yang terdampak gempa.

"Orang-orang di Lombok yang terkena gempa sangat memerlukan bantuan dan saya rasa semua pihak ingin membantu mereka," ujar Kim.

2 dari 2 halaman

Indonesia Sahabat Sejati

Kerusakan di Desa Teluk Kombal, Lombok Utara, akibat gempa (Istimewa)

Indonesia dan Korea adalah sahabat sejati. Sahabat sejati tidak akan meninggalkan sahabatnya dalam kesulitan. Dia akan selalu menolong dalam masa-masa sulit.

Kim berharap, pascagempa Lombok dapat segera pulih kembali dan bisa beraktivitas lagi.

Sementara itu, pelaksana harian Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ginanjar Kartasasmita menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah Korea Selatan bagi pemulihan Lombok pascagempa 7 SR.

"Bantuan Korea yang diterima PMI yang terbesar sampai saat ini. Kita akan gunakan bantuan itu dengan sebaik-baiknya," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Khawatir terjadinya gempa susulan warga kecamatan Narmada Lombok Barat memilih tidur di tenda pengungsian