Liputan6.com, Serang - Keluarga besar Ma'ruf Amien di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, tak pernah berpikir kiai sepuh NU itu akan dipinang Jokowi menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Saya kaget aja. Alhamdulillah kalau memang begitu saya senang," kata Ahmad Muayyad (40), anak ke-6 yang juga Wakil Pengasuh Ponpes An Nawawi, Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (10/08/2018).
Dia justru tahu kabar penunjukan ayahnya menjadi cawapres Jokowi dari group WhatsApp keluarga besar. Sehari-hari, ayahnya beraktivitas di Jakarta.
Advertisement
Ma'ruf punya sederet kegiatan. Ia menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia, Rais Aam PBNU hingga Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Namun, di sela kesibukannya, Ma'ruf tak meninggalkan akarnya di pesantren.
Menurut Muayyad, biasanya pada hari Sabtu dan Minggu, Ma'ruf datang ke Ponpes An Nawawi. Saban pekan itu ia mengajar kitab Tafsir Al Jalalain.
"Mudah-mudahan saja kepilih jadi wakil presiden. Kan, Beliau kan kiai, kapan lagi wapres dari kalangan santri," terangnya.
Dukungan Almamater
Rekan almamaternya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khairiyah, Kota Cilegon, Banten, mengaku siap mendukung cicit imam besar Masjidil Haram, Syaikh Nawawi al-Bantani, itu.
"Sewaktu (Jokowi) pertemuan dengan seribu ulama (Jumat, 11 Mei 2018), saya juga memberikan masukan, bukan memaksa, bahwa memilih pasangannya adalah Kiai Ma'ruf Amin," kata Ali Mujahidin, Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Al-Khairiyah, Jumat (10/08/2018).
Ma'ruf dikenal sebagai ulama ahli fiqih yang ahli di dalam pemerintahan. Perpaduan Jokowi dan Ma'ruf, dianggap pria yang akrab disapa Mumu itu, mampu mengakomodasi kepentingan nasional.
Pihaknya pun telah membentuk koordinator besar Relawan Jokowi Banten, untuk menyukseskan alumni Al-Khairiyah menjadi cawapres.
"Kalau ada isu miring pemerintahan Jokowi anti Islam, ini membantah itu semua. Ini juga meredakan konflik yang selama ini terjadi," ujarnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement