Sukses

4 Sekte yang Pernah Ada di Indonesia, Termasuk Kerajaan Ubur-Ubur

Kelompok sekte Kerajaan Ubur-Ubur menggegerkan masyarakat beberapa hari ini. Mereka bukan satu-satunya aliran sesat yang pernah terbentuk di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Kerajaan Ubur-Ubur, sekte ini menggegerkan masyarakat beberapa hari ini. Bukan hanya namanya yang menggelitik, suami istri yang memimpin aliran sesat ini mengajarkan sejumlah hal yang menyimpang dari ajaran aslinya.

Kelompok ini memiliki belasan pengikut yang sudah diamankan Polres Serang untuk menghindari amukan massa. Polisi saat mendatangi rumah pendiri Kerajaan Ubur-Ubur, Rudi dan Aisyah, menyita sejumlah bukti ajaran sesat itu. Salah satunya, struktur organisasi Kerajaan Ubur-Ubur.

"Sementara kita hentikan kegiatan, belum diperlukannya tindakan pengamanan. Kita akan kaji lebih dalam bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI)," kata AKBP Komarudin, Kapolresta Serang, Senin (13/08/2018).

Sekte seperti Kerajaan Ubur-Ubur tidak hanya sekali ini terbentuk di Indonesia. Sejak bertahun-tahun lalu, sejumlah aliran sesat sempat menghebohkan publik.

Berdasarkan catatan Liputan6.com, ada empat aliran sesat yang menggemparkan publik Tanah Air, termasuk Kerajaan Ubur-Ubur.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Kerajaan Lia Eden

Lia Aminudin atau dikenal sebagai Lia Eden sempat menggemparkan masyarakat karena mengaku sebagai penyebar wahyu Tuhan dan reinkarnasi Bunda Maria.

Paham Lia Eden ini mampu menjaring sekitar 100 penganut pada awal pendiriannya yang terdiri dari cendekiawan, artis, dan pelajar. Pada Desember 1997, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah melarang perkumpulan ini.

Pimpinan sekte Kerajaan Tuhan Eden telah dua kali mendapat vonis hukuman penjara pada 2006 dan 2009 akibat kasus penistaan agama. Namun, hal itu tidak membuatnya jera.

Pada Mei 2015, dia membuat sejumlah pernyataan mengejutkan. Salah satunya soal kedatangan UFO. Dia sempat meminta izin kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, untuk mendaratkan UFO itu di Monas.

Wanita yang mengaku Rasul Lia Eden ini juga mengingatkan tentang akhir zaman yang terjadi pada akhir Mei 2015. Disebutkan, UFO yang rencananya didaratkan di Monas itu, akan membawa Eden dan pengikutnya ke surga.

Surat yang sama juga dikirimkannya ke pejabat KPK serta Polri. Dia mengkritik kesesatan yang masih terjadi di negeri ini.

Menurut versi Lia Eden, Indonesia seharusnya bisa selamat asal menjadikan BJ Habibie sebagai Presiden. Lia Eden menyebut Habibie adalah sosok Presiden yang jauh dari kemusyrikan dan tak pernah bersekutu dengan Nyi Roro Kidul.

"Dia (Habibie) adalah reinkarnasi Gajah Mada yang punya Sumpah Palapa. Karena itu, sesungguhnya Indonesia bisa selamat kalau dia yang menjadi presiden pada waktu itu. Tapi sayangnya, kolaborasi politik kotor telah menurunkannya," tulis Lia Eden.

3 dari 5 halaman

2. Sekte Satria Piningit Weteng Buwono

Sekte Satrio Piningit Weteng Buwono ini didirikan oleh Agus Imam Solihin. Dia mengaku sebagai Tuhan sejak 2005-2006. Sekte ini dianggap sesat dan melanggar perintah agama Islam.

Dikutip dari Kapanlagi.com, Agus yang mengaku sebagai Imam Mahdi mengajarkan kepada pengikutnya untuk meninggalkan salat, puasa dan menjalankan hubungan seksual bersama pasangannya secara bersama-sama pengikut lainnya dalam satu ruangan.

Dia juga mengklaim sebagai keturunan Presiden pertama RI, Sukarno.

Sebelumnya, Agus mendirikan padepokan di Permunas III Bekasi Timur yang akhirnya diusir oleh warga dan akhirnya pindah ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dianggap meresahkan dengan ajarannya yang menyimpang, Agus pun ditangkap, namun sempat melarikan diri. Agus pun menyerahkan diri dan dia diadili dengan hukuman penjara 2 tahun 6 bulan.

4 dari 5 halaman

3. Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)

Pada 14 Januari 2016, Bareskrim Polri menerima laporan tentang adanya aliran sesat pimpinan Ahmad Musadeq. Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) namanya.

Musadeq‎ mengaku sebagai nabi setelah Nabi Muhammad SAW.

Kelompok ini mengklaim memiliki 50 ribu anggota. Puluhan ribu anggota itu tersebar di 12 wilayah negara Karunia Tuhan Semesta Alam Nusantara yang dibentuk oleh ketua umumnya, Mahful Muis Tumanurung.

"Anggotanya cukup banyak, 40 sampai 50 ribu yang tersebar di seluruh Indonesia," ungkap Kasubdit I (Keamanan Negara dan Separatis) AKBP Satria Hady Permana di kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 30 Mei 2016.

Satria menuturkan, setiap anggota diminta menyetorkan uang dengan modus untuk kegiatan sosial Gafatar. Uang tersebut kemudian dikumpulkan pada bendahara dari tingkat RT, RW, kecamatan, daerah, sampai tingkat nasional.

Gafatar menjadi organisasi yang dicap ilegal karena tak terdaftar di pemerintahan, dan tak mempunyai surat keterangan terdaftar sebagai organisasi yang sah. Apalagi banyak warga dilaporkan hilang karena ikut Gafatar, sehingga keberadaan organisasi ini meresahkan masyarakat.

Ahmad Musadeq sendiri sebelum terlibat kasus Gafatar, pernah terjerat kasus aliran Al-Qiyadah al-Islamiyah pada 2006. Sebagai pendiri aliran, Ahmad Musadeq menyatakan diri sebagai nabi atau mesias.

Al-Qiyadah al-Islamiyah merupakan sebuah aliran kepercayaan yang melakukan sinkretisme ajaran dari Al-Qur'an, Injil, dan Yahudi, juga wahyu yang diakui turun kepada pemimpinnya.

 

5 dari 5 halaman

4. Kerajaan Ubur-Ubur

Beberapa hari ini, muncul lagi aliran sesat yang dibentuk pasangan suami istri bernama Rudi dan Aisyah. Mereka dikenal warga sebagai muslim meski tak pernah salat berjamaah di masjid ataupun musala dekat rumahnya, yang baru ditinggali sekitar dua tahun.

Pengikut aliran sesat itu mayoritas warga Jawa Timur dan Jawa Tengah. Menurut keterangan pengikutnya, Aisyah mengaku sebagai Ratu Kidul yang menganut agama Sunda Wiwitan, yang mengakui Alquran dan Allah SWT.

Namun, Aisyah mengatakan kalau Allah SWT memiliki makam menyerupai petilasan. Dia pun percaya kalau Nabi Muhammad berjenis kelamin perempuan.

Bahkan, Aisyah pun menjelaskan alasan setiap yang pergi haji mencium hajar Aswad karena dianggap kelamin perempuan. Kakbah pun bukan lah kiblat umat Muslim, tetapi tempat pemujaan berhala.

"Kesimpulan kami dia bukan Islam. Dia menyebarkan atas nama Alquran, ini sudah meresahkan. Kalau seperti itu Islam sudah ternodai," kata Anas Tajudin, Sekretaris MUI Kota Serang, di lokasi yang sama, Senin (13/08/2018).

Dugaan sementara, kelompok aliran sesat Kerajaan Ubur-Ubur yang dipimpin oleh suami istri itu memiliki tujuan ekonomi seperti mengumpulkan uang dan menyimpannya di berbagai bank, baik dalam maupun luar negeri.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.