Sukses

Drama 2 Hari Kursi Wakapolri

Sejumlah sinyal mengarah kursi Wakapolri akan diduduki Irjen Idham Azis. Teka-teki berlangsung selama dua hari.

Liputan6.com, Jakarta - Mundurnya Komjen Syafruddin dari jabatan Wakapolri, Rabu (15/8/2018) lalu, membuat gerbong di tubuh Polri bergerak. Spekulasi seputar sosok yang akan menggantikannya sebagai orang nomor dua di Polri merebak.

Syafruddin dilantik menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sehari kemudian. Sejak pagi, berembus kabar posisinya akan diisi Kapolda Metro Jaya, Irjen Idham Azis.

Sinyalemen itu juga dimunculkan Ketua DPR Bambang Soesatyo. Idham Aziz terlihat hadir di acara pelantikan Syafruddin sebagai Menteri PAN RB di Istana Negara, Jakarta.

Ia tampak berbincang dengan sejumlah pejabat lainnya, antara lain Ketua DPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet dan Anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni.

Dalam perbincangan itu, Bamsoet sempat berseloroh saat bertemu Idham Azis. Bamsoet memanggil Idham Azis sebagai Wakapolri. "Hei Pak Waka (Polri), main nyelonong aja," seloroh Bamsoet di pelataran samping Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Idham Azis yang sebelumnya tak mendengar panggilan politisi Partai Golkar itu memang tampak ingin segera masuk ke Istana Negara. Namun, Idham Azis langsung menghampiri Bamsoet setelah mendengar panggilan Ketua DPR itu.

"Oh siap Pak. Ini sedang mendampingi Kapolri," ucap Idham.

Idham pun langsung berbincang santai dengan Bamsoet dan Sahroni. Mereka juga berfoto bersama.

Sebuah video berdurasi 45 detik yang beredar kembali memperkuat sinyal Idham akan maju menjadi Wakapolri. Dalam video tersebut, Komandan Korps Birmob Rudy Sufahriadi mengaku, dirinya telah dipilih sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Idham Azis.

Video tersebut juga sempat diunggah di akun Instagram @polisi_kita pada Rabu (14/8/2018) siang. Namun tak berselang lama, video tersebut dihapus.

Sejumlah wartawan sempat mengunduh video pernyataan Rudy. Dalam video itu, Rudy meminta dukungan seluruh jajaran Polda Metro Jaya dalam melaksanakan tugas menjaga Ibu Kota.

"Buat semua rekan-rekan anggota di Polda Metro Jaya dengan ditunjuknya saya sebagai Kapolda Metro Jaya. Saya harap kita semua dapat bekerja sama dan sama-sama bekerja memelihara Kamtibmas Polda Metro Jaya," ucap Rudy seperti dikutip Liputan6.com.

Jenderal bintang dua itu juga menyampaikan terima kasih kepada Irjen Idham Azis atas jasanya selama memimpin Polda Metro Jaya. Ia yakin mampu meneruskan semua program yang dijalankan oleh Idham di Polda Metro Jaya.

"Ini tantangan buat kita semua apa yang sudah dilakukan oleh Pak Idham sangat luar biasa dan kita harus meneruskan apa yang telah dilakukan Pak Idham. Semoga semua tetap kondusif dan mampu jadi pelayan yang baik bagi masyarakat di DKI Jakarta," sambungnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Pertemuan Tito, Rudy, dan Idham

Di hari yang sama, Rudy tampak di Markas Polda Metro Jaya. Ada pula Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis. Ketiganya lalu berjalan bersama memasuki gedung Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Rabu (15/8/2018).

Saat itu, baik Kapolri atau Rudy tidak memberikan keterangan terkait pertemuan mereka. Namun, Kapolda Metro Jaya Idham Azis saat disinggung mengenai posisinya yang menjadi Wakapolri tegas menjawab, "Saya masih Kapolda, Kapolda Metro Jaya," ujar Idham.

Keesokan harinya, Polri menyikapi video viral pernyataan Komandan Korps Brimob Irjen Rudy Sufahriadi yang mengklaim dirinya dipilih sebagai Kapolda Metro Jaya menggantikan Irjen Idham Azis.

Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Arief Sulistyanto mengatakan, video tersebut dibuat hanya untuk guyonan di internal kepolisian.

Namun ternyata, video itu viral dan menjadi perbincangan publik seiring isu pergantian Wakapolri. "Mungkin ini Pak Rudy sedang bercanda dengan anggotanya, pura-pura jadi Kapolda Metro Jaya, direkam video, ternyata viral," ucap Arief saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Karena itu, Arief meminta video tersebut tidak diperdebatkan lebih panjang. Apalagi belum ada keputusan resmi dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian soal mutasi jabatan Kapolda Metro Jaya maupun Wakapolri.

"Kan memang belum ada keputusan Kapolri-nya, dan ini mungkin bercandaan saja. Ya kita anggap sebagai hiburan di kala istirahat," kata dia.

Hal yang sama juga disampaikan juru bicara Polri Brigjen Mohammad Iqbal. Menurut dia, video tersebut dibuat untuk internal anggota Brimob.

Dia juga memastikan, pernyataan Rudy tidak ada kaitannya dengan pergantian Wakapolri yang akan berdampak pada mutasi jabatan strategis lainnya.

"Video itu internal, cuma sepotong-sepotong, video itu untuk internal Brimob untuk memacu bahwa Brimob karena beliau pembina fungsi untuk melakukan fungsi tugas optimal menjelang Asian Games," ucap Iqbal.

Teka-teki siapa yang akan mengisi posisi Wakapolri terjawab Jumat (17/8/2018). Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, posisi Wakpolri akan diisi Komjen Ari Dono Sukmanto yang sebelumnya menjabat sebagai Kabareskrim.

"Itu sesuai proses, dari Wanjakti (Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi. Lalu Pak Kapolri menentukan setelah ada masukan dari Wanjakti, tentu dengan berbagai pertimbangan terbaik,” ucap dia.

 

3 dari 3 halaman

Idham Absen

Siang harinya, Kapolri melantik Komjen Ari Dono menjadi Wakapolri, dan Irjen Arief Sulistyanto menjadi Kabareskrim. Pelantikan tersebut tidak dihadiri oleh Kapolda Metro Irjen Idham Azis.

Soal ketidakhadiran Idham, Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Setyo Wasisto, memberi penjelasan. "Pak Idham enggak (hadir), karena ada tugas. Besok Asian Games," ucap Setyo di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Soal kabar yang sempat menyebut nama Kapolda Metro itu menjadi Wakapolri, dia mengatakan informasi tersebut tak berasal dari Polri. Ia menyebut isu semacam itu hoaks.

"Artinya saya tidak bertanggung jawab terhadap berita-berita itu. Saya menganggap berita itu hoaks. Yang berita bener adalah berita tadi pagi bahwa siang ini adalah akan dilaksanakan Sertijab Wakapolri dan Kabareskrim," jelas Setyo.

Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ari Dono yang merupakan seniornya tersebut terpilih menjadi Wakapolri setelah dirinya berkonsultasi dengan Presiden Jokowi.

"Pemilihan Pak Ari Dono sebagai Wakapolri sudah diperhitungkan dengan matang. Dan saya sudah mengkonsultasikan dengan bapak Presiden. Selama dua hari ini," kata Kapolri usai pelantikan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Tito lalu memberikan masukan kepada Presiden soal nama-nama yang diajukan.

"Kemudian dari beberapa nama yang saya sampaikan, kemudian beliau dan saya juga, setelah saya berikan masukan, kemudian memutuskan Pak Ari Dono sebagai Wakapolri," ungkap Tito.

Tito mengatakan, ada beberapa alasan mengapa keduanya terpilih untuk menduduki jabatan bergengsi tersebut.

"Beliau (Ari Dono) termasuk yang cool, tenang, dan saya yakin akan menjadi partner yang baik untuk mendukung tugas-tugas saya sebagai Kapolri," kata Kapolri.

Pemilihan Ari Dono dari sisi senioritas juga cukup beralasan. Tito merupakan lulusan Akabri tahun 1987. Sementara Idham berada di angkatan 1988.

Di tubuh organisasi Polri masih banyak angkatan lain yang lebih senior, seperti angkatan 84. Adapun Komjen Ari Dono berasal dari angkatan 1985.

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini