Sukses

Museum Jenderal Soedirman Sepi Pengunjung

Untuk mengenang jasa Panglima Besar Jendral Sudirman, di tanah kelahirannya di Dukuh Rembang, Purbalingga, Jateng, ada museum yang memuat replika rumah kelahiran Jendral Sudirman, lengkap dengan barang-barang milik keluarganya.

Liputan6.com, Purbalingga: Museum Jenderal Soedirman di Dukuh Rembang, Purbalingga, Jawa Tengah terlihat sepi. Hampir setahun terakhir, museum ini sepi dari kunjungan para wisatawan. Museum yang isinya memuat replika rumah kelahiran Soedirman lengkap dengan barang-barang milik keluarga, seperti kursi, lemari, hingga lampu minyak tradisional tersebut dibuat untuk menghormati jasa sang pahlawan.

Museum Panglima Besar Jenderal Soedirman didirikan 1975 silam. Sebelum memasuki museum, ada patung besar Soedirman berdiri dengan megah. Di museum ini terpahat juga ukiran relief yang menggambarkan kisah perjalanan hidup sang panglima. Relief sepanjang 10 meter itu menceritakan riwayat Soedirman sejak mulai bayi, remaja, hingga masa pergerakan perjuangan. Dalam relief itu tergambar juga kisah perjuangan Soedirman ketika sakit di masa perlawanan menghadapi penjajah.

Dalam museum Soedirman ada beberapa kamar, salah satunya kamar ketika Soedirman masih bayi. Ayunan bayi untuk menimang Soedirman mungil masih terjaga baik. Ada pula sebuah dipan untuk tidur. Tempat tidur kayu itu seringkali digunakan ayahanda Soedirman, Raden Cokro Sunaryo untuk beristirahat.

Sebuah replika kereta kuda dan tandu dari bambu yang dipakai untuk mengangkat Jenderal Soedirman saat masa perjuangan juga dipajang di museum ini.

Kondisi Museum Jenderal Soedirman yang sepi pengunjung sangat disayangkan. Padahal untuk masuk, pengunjung hanya diminta membeli tiket seharga Rp 500. Data di museum mencatat, jumlah pengunjung yang datang ke museum hanya beberapa orang saja dalam waktu sebulan.

Semoga sepinya pengunjung ke Museum Jenderal Soedirman bukan merupakan gambaran utuh masyarakat yang kurang peduli terhadap sejarah perjuangan bangsa ini. (BJK/Vin)





    Video Terkini