Sukses

1.084 Hektare Lahan di Kalimantan Selatan Terbakar

Mayoritas lahan yang terbakar memang berada di daerah yang sudah diprediksi rawan kebakaran lahan dan hutan.

Liputan6.com, Jakarta - Luas lahan yang terkena kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah daerah di Kalimantan Selatan, mencapai 1.084 hektare. Mayoritas lahan yang terbakar ini merupakan kawasan gambut dan lahan kosong.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalsel, Wahyudin mengatakan, luasan lahan yang terbakar paling banyak memang berada di daerah yang sudah diprediksi rawan kebakaran hutan dan lahan.

"Luasan lahan terbakar lebih dari seribu hektare itu tersebar di sejumlah daerah rawan karhutla dan paling banyak terjadi di Kota Banjarbaru yang mencapai 294 hektare," ujar Wahyudin, di Kota Banjarbaru, Senin 20 Agustus 2018.

Menurut dia, daerah lain yang lahannya banyak terbakar adalah Kabupaten Tanah Laut 244 hektare dan Kabupaten Banjar yang mencapai 120 hektare, sedangkan kabupaten lain di bawah 100 hektare.

Dia mengatakan, pihaknya mewaspadai kebakaran hutan dan lahan pada lima daerah rawan yang letaknya berdekatan dengan Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarmasin di Kota Banjarbaru.

"Kami mewaspadai karhutla di luar kawasan bandara karena apabila terjadi kebakaran dan menimbulkan kabut asap maka dampaknya sangat besar bagi penerbangan," kata Wahyudin seperti dilansir Antara.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Gambut Sulit Dipadamkan

Menurut dia, kawasan yang paling banyak terbakar di sekitar bandar udara adalah lahan gambut sehingga membuat personel satuan tugas penanggulangan karhutla sulit memadamkannya.

"Pemadaman kebakaran lahan gambut sangat sulit karena bisa kobaran api yang ada dipermukaan dipadamkan tetapi di lapisan bawahnya bisa menyala sewaktu-waktu dan api berkobar lagi," ujar Wahyudin.

Selama ini, lanjut dia, komunikasi dan koordinasi seluruh pihak terkait dan pemangku kepentingan sudah terjalin baik sehingga kebakaran bisa ditangani dan dipadamkan agar tidak meluas.

"Sinergitas satgas penanggulangan karhutla baik personel BPBD, anggota TNI/Polri dan pemadam kebakaran sudah terjalin baik termasuk organisasi seperti RAFI, Orari dan relawan," ucapnya.

Melalui sinergitas pihak terkait itu, Kalsel dinilai mampu dalam mengatasi karhutla sehingga menjadi daerah paling sedikit luas lahan terbakar dibanding enam provinsi lainnya.

"Kalsel dinilai berhasil mengatasi karhutla karena luasan lahan terbakar yang paling sedikit termasuk titik api atau hotspot. Namun, kami tetap terus waspada karhutla," kata Wahyudin.