Sukses

PDIP Sebut Pengkritik Jokowi Pakai Stuntman Kehabisan Bahan Ejekan

Aksi Jokowi mengendarai sepeda motor dalam pembukaan Asian Games 2018 menuai kritikan dari sejumlah pihak.

Liputan6.com, Jakarta Aksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengendarai sepeda motor dalam pembukaan Asian Games 2018 menuai kritikan dari sejumlah pihak. Jokowi dinilai telah melakukan pencitraan lantaran menggunakan stuntman.

Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menilai serangan tersebut muncul karena sulit melancarkan kritik kepada Jokowi.

"Yang naik motor banyak yang dikritik karena memang enggak ada bahan lagi. Apa lagi yang harus dikritik gitu? Paling banyak yang dikritik itu," kata Andreas dalam diskusi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 20 Agustus 2018.

Menurut dia, aksi Jokowi tersebut merupakan representasi kaum milenial. Meski Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai pasangannya dalam Pilpres 2019, mantan Gubernur itu tetap mewakili milenial.

"Kalau dilihat dari pasangan capres cawapres, di kubu Pak Jokowi, itu adalah pak Jokowi yang representasi milenial, kalau kita lihat di situ bagaimana Pak Jokowi pakai sepatu sneakers, kemarin di opening Asian Games naik motor," 

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Aksi Jokowi

Aksi Jokowi dalam opening ceremony Asian Games 2018 yang memukau masyarakat. Pada video pembukaan tersebut, diceritakan Jokowi terbang dengan mogenya demi menembus kemacetan. Tak lupa dia juga mengerem mendadak dengan gaya stoppie.

Namun belakangan terungkap, Suddum So, stuntman asal Thailand yang dipercaya menjadi pemeran pengganti Jokowi mengendarai sepeda motor tersebut.

Dalam akun instagram @saddum, dia mengunggah di balik layar saat pengambilan gambar Jokowi terbang dengan mogenya.

"Im stunts from Thailand. I dream to go play stunts around the world," tulis Suddum di profil akun instagramnya, Minggu 19 Agustus 2018.

Reporter: Ahda Bayhaqi